Sunday, 2 August 2020

Hari Ini Setahun Yang Lalu

Hari ini setahun yang Lalu
 
 
           
 
Puji syukur tak henti kusebut dihatiku, berlinang airmataku jika mengingat kebesaranMu Ya Allah. setahun yang lalu Allah memberi ku dan suami kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. sebuah penantian yang panjang akhirnya terjawab dengan sebuah panggilan Allah bahwa kami dapat memunaikan ibadah haji. setelah mempersiapkan diri untuk keberangkatan berangkatlah kami dengan jadwal kloter kedua yang berangkat dari bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh. rombongan kami mendarat dibandara Jeddah untuk selanjtunya menuju  hotel kami kota Mekkah.
Mungkin terlalu panjang bila kuceritakan disini. Insyaallah nanti akan kubuatkan kisah perjalanan hajiku yang lebih rinci lagi. 
Ada hal yang sangat menyentuh sekali ketika kami berada di Mina. setelah melalu perjuangan yang sangat melelahkan di Muzdalifah ketika mengantri bus dengan ribuan bahkan jutaan orang dipadang Mudzdalifah akhirnya kami sampai di Tenda Mina. setelah beristrirahat sebentar kami bersiap-siap melempar Jamrah hari pertama. ternyata perjuangan masih belum selesai. ternyata jarak dari tenda kami ke tempat melempar Jamarah cukup jauh sekitar 9 kilometer. tak bisa kubayangkan kebesaran Allah yang gerjadi disini. aku yang tek pernah berjalan sejauh itu, bahkan jika berjalan sedikit jauh bisasanya aku sudah naik betis istilah untuk urat yang tertarik ketika kaki kecapekan berjalan. namun kebesaran Allah benar-benar kurasakan. suamiku sudah wanti-wanti sebelumnya agar berhenti jika sudah lelah. namun Alhamdulillah ternyata aku dapat sampai ketempat melontar Jamrah dengan kaki yang ringan. aku sendiri heran, kenapa kakiku tidak merasa pegal sedikitpun. Subhanallah Kuasa Mu ya Allah. 
pada hari kedua juga berjalan lancar bahkan kami sempat membadalkan  teman kami sesama jamaah yang udzur dan tak sanggup berjalan jauh. 
     

pada hari ketiga kami melempar Jamrah seperti  biasanya kami pergi berombongan dengan teman-teman sekitar 10 orang kami pergi bersama-sama. terasa bersemangat jika kita pergi dengan  teman-teman. disepanjang jalan banyak sekali orang yang bersedakah kepada jamaah yang berjalan kali menuju tempat pelemparan Jamrah, ada yang membagi-bagikan roti, susu, buah-buahan, minuman dan lain-lain. sehingga tak terasa 9 kilometer pergi dan pulang terasa ringan kami rasakan. sehingga setiap harinya kami berjalan 18 kilometer tetap semangat. ketika pulangnya hari sduah mulai mendung. salah seorang teman mengajak kami untuk melewati terowongan Mina ketika pulangnya. Memang biasanya dalam perjalanan dari tenda ke tempat melontar Jamrah kami  tidak melewati terowongan Mina karena lebih jauh. seningga kami hanya menulusuri jalannan yang panas yang sudah difasilitasi dengan tiang-tiang setinggi tiang listrik didaerah kita tetapi fungsinya untuk menyemprotkan air sehingga orang yang melewati jalan tersebut akan tersiram semburan air halus yang disemprotkan dari tiang-tiang tersebut. Sungguh tehnologi yang patut diacungi jempol dalam pelayanan terhadap jemaah haji oleh pemerintah Arab Saudi. 
karena ingin juga merasakan melewati terowongan Mina akhirnya kami semua sepakat pulang dengan menelusuri terowongan Mina. keluar dari terosongan Mina mendung sudah semakin tebal. kamipun bergegas mempercepat langkah agar cepat sampai ditenda dan tidak kehujanan. namun akhirnya setengah kilo menjelang sampai  ditenda ternyata hujan sudah tak mau lagi menunggu kami sampai ditenda. akhirnya turunlah hujan, dan kamipun diguyur hujan meskipun saat itu belum terlalu lebat.Dan Alhamdulillah kami sampai dengan selamat ditenda, mesikupun dengan baju yang sedikit basah terkena air hujan. sungguh pengalaman pertama kami diguyur hujan dinegara bergurun pasir ini. sesampainya kami ditenda ternyata hujan semakin lebat. setengah jam kemudian kami mendenganr dari teman-teman yang baru berangkat melempar Jumrah bahwa mereka terjebak banjir di jalanan. ternyata karena hujan yang begitu lebat sepeninggal kami membuat jalanan banjir sampai ketinggian satu meter. dan yang lebih mencekam lagi ada rombongan teman kami juga terjebak banjir diterowongan Mina. Ya Allah..
aku bergidik membayangkannya..karena baru saja kami melewato terowongan Mina dan saat itu belum hujan dan banjir. tetapi dalam waktu sekejab keadaan berubah total. Dan yang menyedihkan kami mendapat kabar ada jemaah yang menjadi korban hanyut oleh banjir di Mina. Innalillahi wainnailaihirajiu'un..Allahuakabar. Engkau telah selamatkan kami dari musibah ini. Allahuakbar walillahilhamd.
Kejadiannya tepat hari ini setahun yang lalu, Mina 12 Zdulhijjah 1440 H. 



No comments:

Post a Comment

Sifat Koligatif larutan in Life

Pernahkah kamu membuat bikin teh manis panas? Ketika air panas sudah dituang ke gelas berisi teh celup dan gula, lalu diaduk, apa yang terj...