Sunday 29 November 2020

Workshop Penyusunan soal HOTs

 


Ada yang terlupakan ... setelah tiga hari kegiatan baru kuingat untuk sekedar menuangkan ini pada sebuah tulisan. Alhamdulillah selama tiga hari ini saya mendapat kesempatan untuk mengikuti lokakarya penyusunan soal HOTs. Peserta lokakarya ini merupakan guru-guru hebat dari seluruh kabupaten, kota di Aceh. Guru-guru terlihat mendominasi kegiatan ini.Meskipun usia muda, tetapi semangat untuk menimba ilmu masih belum pudar dalam diri. Jika mendapat kesempatan untuk menimba ilmu pada berbagai kegiatan masih tetap semangat kuikuti. 
Pada kegiatan lokakarya kali ini kami membahas tentang apa itu soal HOTs, apa yang menjadi ciri-ciri soal HOTs, bagaimana cara penyusunan soal HOTs, apa saja langkah-langkah atau tahap yang harus dilakukan dalam menyusun soal HOTs.
Yang menjadi ciri-ciri soal HOTs itu antara lain:
* Mengandung analisa
* Bersifat logis
* Kebaruan
* Adanya stimulus
Suatu soal dikatakan HOTs bila mengandung:
1. Alih Pembelajaran.
2. Berpikir Kritis
3. Pemecahan Masalah
4. Berpikir Logika


Workshop kali ini diampu oleh pemateri-pemateri hebat seperti Prof. Darni Daud mantan Rektor Unsyiah, ibu Zayyana Putri yang merupakan dosen Serambi Mekah, bapak Jhon Abdi, bapak Muhammad Toha dan pak Didi, yang berperan sebagai instruktur hebat. 
bak sekali pengalaman yang didaptkan dari kegiatan ini, semakin memperdalam pemahaman saya dalam membuat dan menyusun soal HEBAT. 
Tidak ada kegiatan yang sia-sia dan tidak ada ilmu yang bermanfaat begitulah selalu yang menjadi motto saya dalam setiap mengikuti kegiatan.
Salam HOTs

Monday 16 November 2020

 Pagi ini sebelum pukul 7 saya sudah sampai disekolah, langsung menuju ke ruang Lab Komputer 1 disekolah. ternyata asiswa-siswa 3 T sebagian sudah sampai di sekolah lengkap dengan pakaian sekolah seperti yang diamanatkan.  Menurut jadwal mereka akan melakukan diskusi FGD melalui VC Whatsapp. pada pukul 7.30.  Sementara menunggu merekapun  menikmati sarapan pagi  yang telah saya siapkan untuk mereka. tak lama kemudian siswa 3 T putra pun datang menyusul.

Tepat pukul 7.30 breefing dengan panitia ADEM 3 T pusat dimulai dengan menggunakan room meeting aplikasi Zoom. Panitia pusat ADEM 3T memberikan arahan hal-hal yang akan kami  selaku guru pendamping dan siswa lakukan  pada hari ini dan berikut pelaporannya. 

setelah waktu menunjukkan pukul 9 anak-anak kami siswa 3T yang sudah standby di ruang Lab Komputer sekolah kami pun melakukan diskusi FGD lewat VC grup Whatsapp yang sudah dibuat sebelumnya. terdengar suara percakapan mereka dengan pembimbingnya. terkadang terdengar suara cekikikan mereka ketika berdiskusi. ini menandakan bahwa mereka melakukan FGD nya dengan santai dan tidak ada beban. sebagian yang bisa saya dengar adalah pertanyaan dari pembimbing yang menanyakan apa yang menjadi bakat mereka dan juga ada pertanyaan tentang sifat atau perilaku apa saja yang menonjol pada diri mereka saat ini. Dan terdengar mereka menjawabnya dengan lancar disertai suara tawa renyah mereka. Saya melihat diskusi ini begitu hidup, tentulah ini dipandu oleh pembimbing dari WAG mereka yang sangat menguasai tehnik bertanya dan diskusi dengan siswanya. 

Lima belas menit  menjelang pukul 10, diskusi berakhir, dan setelah istirahat sejenak, mereka pun melanjutkan dengan psikotest tepat pukul 11.00. ada beberapa kendala ketika memulai psikotest online ini, seperti yang dalami oleh dua orang siswa kami yang password dan username nya sedang digunakan, sehingga minta di reset login. Alhmdulillah setelah  dilaporkan pada tim IT panitia pusat, segera direset dan mereka dapat melanjutkan psikotest online nya. 

Pukul .11   psikotest online ini berakhir. saya bersyukur tidak ada kendala yang berarti pada test kali ini, Tentunya ini berkat kerja sama yang dilakukan dengan pihak pengelola Lab Komputer yang alhamdulillah telah menyiapkan ruangan sedimikian lupa, sehingga akses internet tidak menjadi kendala. dan bapak kepala sekolh juga sempat memantau kegiatan ini. Saya selaku pendamping sangat bahagia melihat kesungguhan anak-anak kami dalam mengikuti kegiatan ini, sehingga bisa dikatakan tidak ada kendala yang berarti pada kegiatan hari ini. 

Terimakasih pada semua pihak yang terlibat, juga pada panitia pusat ADEM 3 T yang menyelenggarakan kegiatan ini. 

Wednesday 4 November 2020

WEBINAR AGKI / PPSI ACEH

 WEBINAR AGKI

Cuaca pagi ini memperlihatkan matahari pagi seperti malu-malu mengeluarkan cahayanya. Anginpun sepertinya malas-malasan melebarkan sayapnya.  Pagi ini aku mengerjakan pekerjaan rutin dirumah yang kupercepat dari hari biasanya. bermain bulutangkis setiap pagi bersama putra bungsu ku setelah meminta izinnya tak kami lagukan pagi ini. setelah menyiapkan menu sarapan dan persiapan makan siang untuk suami dan anak-anakku, segera kubersiap-siap ke sekolah. Sesuia jadwal kami akan melaksanakan webinar AGKI Aceh. kegiatan webinar kali ini akan diisi olej bu Lastri yang berprofesi sebagai dosen Unsyiah, beliau dikenal sebagai dosen senior dan merupakan pakar pada bidang pembelajaran berbasis nilai di Universitas ternama di Aceh ini. 

Bebrapa hari sebelumnya aku sudah menghubungi beliau, untuk meminta kesediaannya menjadi narasumber pada kegiatan werbinar kali ini. Sebagai salah seorang pengurus dan panitia webinar, aku mendapat tugas untuk menghubungi narasumber. alhammdulillah bu Lastri bersedia dan merespon baik kegiatan ini. 

Sebenarnya sebulan sebelumnya kami pernah diskusi di mediasosial mengenai ilmu  yang beliau ini. akupun menyatakan ingin belajar lebih dalam lagj dengannya. bu Lastri pun menyanggupi jika diundang pada kegiatan yang diadakan.

Seperti pada pagi ini, alhamdulillah bu Lastri sedang memberikan materinya, pembelajaran berbasis nilai. Beliau menjelaskan bahwa tugas kita semua guru tidak sekedar memberikan pengetahuan pada siswa, namun juga menyelipkan pemberian nilai yang terkandung dalam materi tersebut. setiap materi pembelajran dapat dikaitkan dengan nilai, baik itu nilai karakter / akhlak atau nilai keagamaan. sehingga ilmu yang mereka terima menjadi lebih bermakna. dengan memberikan contoh-contoh penerapannya dalam pembelajaran kimia, bu Lastri  menekankan bahwa guru harus mempunyai tanggungjawab moral untuk menyampaikan nilai yang terkandung dalam suatu materi yang diajarkannya.

Sungguh sangat menarik sekali apa yang disampaikan, rekan-rekan guru peserta webinar AGKI Aceh pun terlihat antusias, terbukti dengan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan sehingga waktu pelaksanaan pun menjadi melebihi dari waktu yang disediakan.

Terimakasih bu Lastri atas ilmu yang diberikan. sangat bermanfaat sekali bagi kami, dan insyaallah kamipun akan mencoba menerapkan dalam pembelajaran kami di kelas, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.  

Thursday 15 October 2020

 

Pagi ini matahari telah muncul dengan gagahnya setelah beberapa hari yang lalu seperti enggan mengunjukkan dirinya. bertemankan angin yang bertiup menerpa setiap dedaunan yang membuatnya bargoyang riang gembira. 

Panas pagi membuat semangatpun mulai mengalir. Dengan membuka laptop untuk memulai aktifitas pagi ini, saya memulainya dengan mengaktifkan LMS pembelajaran disekolah kami yaitu bdr sman4. Saya teringat jadwal yang sudah diumumkan di group WA. Pukul 10 webinar yang diselenggarakan  Quipper  diisi oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya. Webinar dimulai dengan penyampaian oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh. Pada paparannya bapak Kepala Dinas menyampaikan bagaimana kebijakan Dinas Pendidikan Aceh terkait pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh hampir diseluruh sekolah. Beliau juga memberikan apresiasi kepada seluruh  sekolah pelaksana pembelajaran jarak jauh dan Quipper yang ikut berpartisipasi untuk membantu dalam penyelanggaran pembelajaran jarak jauh. 

Materi berikutnya di sampaikan oleh bapak Muhibbul Kibri selaku ketua MKKS. Beliau menyampaikan pengharapannya agar Quipper  dapat menyelenggarakan bantuan penyelenggarakan pendidikan jarak jauh. dan berharap tidak ada kendala dalam jaringan sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar. selanjutnya beliau juga mengharapkan agar kepala sekolah tetap terus memantau aktifitas pembelajaran disekolahnya. 

Penyampaian materi berikutnya dipaparkan oleh ibu Erlawana selaku kepala sekolah SMAN 7 Banda Aceh sebagai sekolah penyelenggara Quipper. Beliau menceritakan pengalaman sekolahnya selama menyelenggarakan pembelajaran disekolahnya dengan menggunakan LMS Quipper.   

Monday 12 October 2020

 


    WORKSHOP PENDIDIKAN


Hari ini, Minggu 11 Oktober saya mendapat kesempatan mengikuti Workshop Pendidikan yang diselenggarakan di hotel Grand Nanggroe Banda Aceh. Sebenarnya yang diundang pada acara ini adalah kepala-kepala sekolah dari TK hingga SMA diwilayah kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Namun kepala sekolah meminta saya untuk mewakilinya pada kegiatan ini.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh "Illiza Center"  , sebuah lembaga milik Illiza Sa'adudin Jamal , mantan Walikota Banda Aceh yang kini telah menjadi anggota DPR RI. karena beliau adalah anggota komisi 10 yang membidangi pendidikan, beliau selanjutnya membuat suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencari masukan dari berbagai pihak yang terlibat langsung dengan pendidikan di Aceh. Kegiatan ini diisi dengan penyampaian materi oleh pakar-pakar dibidangnya, seperti Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar, Staf Ahli Dinas Pendidikan Aceh, ketua PGRI Kota Banda Aceh serta tak ketinggalan Bu Illiza atau lebih akrab dipanggil Bunda Illiza selaku penyelenggara kegiatan ini.

Ada beberapa hal yang menarik dan penting ya saya dapat ambil dari materi yang disampaikan antara lain dari penyampaian bapak DR. Saminan selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh. beliau meyoroti bahwa ada perubahan paradigma pembelajaran dari yang sebelum ini dilakukan. Selama ini kita menganggap bahwa yang namanya pembelajaran harus dilakukan dengan tatap muka, namun karena situasi dan kondisi pandemi Covid ini, maka semua tatanan selama ini berubah total. hampir disemua sekolah ditanah air ini melakukan pembelajaran jarak jauh. karena mengingat kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka langsung. Bentuk atau model pembelajaran jarak jauh yang umumnya dilakukan adalah pembelajaran "daring". Namun pelaksanaannya tentulah tidak semudah membali telapak tangan, melakukan hal yang baru bagi sebagian guru dan siswa tentu akan memiliki beberapa kendala. Namun pembelajaran tetap harus dilakukan, dan ini menuntut kesiapan dari berbagai sektor tehnisnya.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh jika dilihat dari sisi kepala sekolah ada beberapa kendala yang mungkin dihadapi antara lain :

* ada bermacam-macam tipe guru disekolah.

* jiwa dan hati guru yang belum berwujud sebagai pendidik.

* mengajar hanya sekedar melepaskan tanggung jawab rutinitas.

* pembelajaran yang masih menitik beratkan pada aspek kognitif

*Peningkatan kompetensi guru masih harus di "seuleung"

Selanjutnya menurut beliau melanjutkan sebagai solusinya beliau diperlukan paradigma baru untuk guru yang meliputi; 

* Pendidikan Jiwa, 

* Pendidikan Hati, 

* Pendidikan Kognitif, 

* Pendidikan Inovatif. 

* Seorang guru harus mempunyai jiwa pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar. 

* Selanjutnya guru wajib menguasai inovasi pembelajaran.

* Mampu memperhatikan perkembangan jiwa dan hati peserta didik dalam belajar.

* Mengajarkan peserta didik mampu berkomunikasi dan berkolaborasi.

* mengajarkan peserta didik kemampuan numerisasi, literasi dan karakter.

* lakukan evaluasi untuk setiap kemampuan peserta didik (kemampuan mengamati, mengidentifikasi, menyebutkan).

Sedangkan untuk kepala sekolah dibutuhkan :

* memiliki visi dan misi kedepan sesuai dengan kondisi untuk mencetak generasi emas Banda Aceh 2045.

* memiliki tatakelola yang valid, transparan dan akuntabel.

Diakhir penyampaian materi beliau mengutip ayat Alquran mengenai tingginya posisi seorang pendidik.

 يَرۡفَعِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ ۙ وَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ دَرَجٰتٍ ‌ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡ

"..niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Q>S Al-Mujaadilah/58:11).

Alhamdulillah bertambah lagi hari ini pengetahuan dan pemahaman saya mengenai peran guru dan kepala sekolah.


Tuesday 6 October 2020

World Teacher's day

 

Ternyata hari ini 5 Oktober merupakan hari guru sedunia. Sayapun sebagai guru baru mengetahuinya. entah apa yang menyebabkan kealpakan saya selama ini, hingga hari yang bersejarah ini luput dari perhatian saya selama ini.

Sebagai seorang guru saya memahami bahwa memang bukan Anugerah yang kami harapkan. tidak juga penghargaan dan acara-acara seremonial yang megah dan menghamburkan uang yang diinginkan. Namun melihat situasi hari demi hari dimana guru seolah tak dibutuhkan lagi. Seolah seolah seolah mengatakan bahwa tehnologi sudah dapat menggantikan peran guru. Benarkah?

Mungkin kita tidak perlu mencari pembenaran atau tidaknya pendapat tersebut. Namun yang penting digaris bawahi adalah hakikat seorang guru. Guru tidak sendiri-mata sebagai "pendidik" yang   mentransfer pengetahuan   , tapi juga seorang "pendidik" yang   mentransfer nilai  dan sebagai "pembimbing" yang memberikan pengarahan dan para peserta didik dalam belaj ar. Guru juga adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, terutama di sekolah, untuk mencapai kedewasaan peserta didik sehingga ia menjadi manusia yang paripurna dan siaga tugas-tugasnya sebagai manusia. 

Bagaimana peran seorang guru?

Guru memiliki beberapa peran, antara lain:

  • Melayani kegiatan belajar peserta didik.
  • Memanfaatkan lingkungan, baik ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, dan
  • Memberikan rangsangan, bimbingan pengarahan, dan pelatihan siswa.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: (a) menciptakan suasana pendidikan yang menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis, (b) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (c) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan berada sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.UU ini memberikan kepercayaan penuh kepada pendidik agar dapat menciptakan pendidikan yang mempunyai makna, menyenangkan, dan dinamis bagi peserta didik.

Guru merupakan faktor penentu dalam proses penyelenggaraan pendidikan, karena hakekat guru adalah untuk mendidik, yakni mengupayakan seluruh potensi anak didik, baik potensi psikomotor, kognitif maupun potensi afektif. Di samping itu, tanggungjawab peserta didik yang paling utama adalah peran orang tua dalam keluarga baik perkembangan jasmaninya maupun perkembangan rohaninya.

Pelaksanaan hakekat guru membutuhkan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan demikian tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai seorang guru. Keahlian sebagai guru profesional harus menguasai seluk beluk pendidikan dan mengolah dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan. Memahami konsep ini, pendidik juga dituntut memiliki profesi atau keahlian yang handal dalam semua komponen pendidikan. Komponen pendidikan yang dimaksud adalah mulai dari perangkat tujuan pendidikan sampai kepada pelaksanaan pendidikan dalam proses belajar mengajar.

Apakah Fungsi Guru itu?

Seorang guru baru dikatakan sempurna jika fungsinya sebagai pendidik dan juga berfungsi sebagai pembimbing. Seorang guru menjadi pendidik yang sekaligus sebagai seorang pembimbing. Sebagai pendidik guru juga harus melakukan bimbingan dalam arti menuntun sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

Peran Guru selama Pandemi

Saya merasa terenyuh mendengar sebagian pendapat yang mengatakan   guru sekarang punya banyak waktu beristirahat semenjak adanya kebijakan pemerintah memindahkan proses-belajar ke rumah.Betapa enaknya guru saat ini, tidak perlu mengajar, cukup hanya dengan memberi tugas-tugas kepada peserta didiknya dan selanjutnya para orang tualah yang disibukkan harus mengajar putra-putrinya dirumah. Pendapat ini memang tak sepenuhnya salah. Dan mungkin kita bisa memahaminya sebagai keluhan orang tua yang merasakan betapa beratnya beban mengajar anak mereka, sementara ada tugas dan pekerjaan lain yang harus diselesaikan.

 Jikalah kita mau sedikit menyibak bagaimanakah aktivitas seorang guru dalam masa pandemic ini, kita akan melihat bahwa justru masa sekarang, guru punya pekerjaan yang berlipat. Jauh lebih berat dibanding mengajar di dalam kelas dan jauh lebih sulit dibanding bertatap muka langsung dengan peserta didiknya di sekolah, seperti sebelum adanya pandemic Corona ini. Mereka tak mengenal istilah siang atau malam. Benar-benar hari yang menguras pikiran dan waktunya. Terutama guru yang tak mengabaikan tanggungjawabnya.

Jika sebelum terjadi situasi seperti sekarang ini, para guru punya tanggung jawab lebih spesifik ke anak didik, maka sekarang  tanggung jawabnya sudah bertambah. Pembelajaran yang saat ini dilakukan secara online dihampir semua daerah. Dan yang menjadi media perantara antara guru dan peserta didiknya dalam proses belajar-mengajar via online  adalah  gadget dan alat komunikasi  lain seperti laptop dan komputer. Guru  akan menyampaikan bahan pembelajaran  ke peserta didiknya dengan menggunakan aplikasi tertentu yang dipilih oleh sekolah untuk media pendukung proses belajar. Peserta didik kemudian akan mengaksesnya melalui android atau laptop yang dimilikinya.  Atau kegiatan belajar juga dapat dilakukan dengan tatap muka langsung secara online atau dikenal dengan istilah web meeting, dimana peserta didik bisa berkomunikasi langsung dengan gurunya.

Hanya saja, cara ini tidak semua berjalan lancar dan efektif.  Hal ini mengingat, tidak sedikit keluarga  yang tidak memiliki alat komunikasi yang dilengkapi dengan fasilitas teknologi memadai. Seperti smartphone. Jangankan  di pedesaan dan daerah terpencil,  di wilayah perkotaan saja, kendala ini masih banyak ditemukan.

Permasalahan lain juga muncul yaitu menghadapi karakter orang tua/wali yang terkesan cuek terhadap anaknya. Tak punya  kesempatan untuk mengarahkan anaknya mengikuti proses-belajar yang disampaikan gurunya.  Juga bersifat masa bodoh mengingatkan anaknya mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.  Tentunya kendala ini disebabkan banyak factor lagi jika kita uraikan satu persatu.

Begitu pula dengan sebagian peserta didik yang tergolong malas. Diberikan tugas, namun tak dikerjakan.  Kegiatan belajar daring pun tak diikuti dengan alasan tidak punya kuota, meskipun orangtuanya sudah memberikan uang jajan yang lebih dari cukup.  Ketika  dihubungi berulangkali, tapi tak ada respon atau jawaban. Ditambah lagi yang memang di rumahnya tak ada yang punya alat komunikasi.

Situasi ini, membuat guru serba dilematis. Di sisi lain, bagian tanggungjawabnya untuk terus memastikan proses belajar-mengajar tetap berlanjut di tengah pandemi. Namun  naluri kemanusiaannya tak sampai hati juga membiarkan ada anak didiknya yang ketinggalan pelajaran. Sebagai masyarakat guru juga memahami situasi yang serba sulit saat ini yang membuat banyak orang mengalami kesusahan terutama masalah ekonomi. Tentunya sebagian guru tak sampai hati jika pembelajaran online berlangsung berjam-jam, sehingga beban kuota yang harus mereka tanggung juga tidak sedikit.

Tugas dan tanggung jawab yang tak kalah beratnya dihadapi sejumlah guru, adalah persiapan ulangan atau ujian sekolah secara online. Harus memastikan terlebih dahulu semua anak didiknya punya perangkat teknologi yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal-soal ujian. Minimal meminjam sementara ke keluarga atau kerabat yang lain, bila di dalam rumahnya tak ada alat komunikasi yang terhubung dengan internet.

Pun pemeriksaan hasil ujian dan tugas, juga tak kalah ribetnya. Membutuhkan kesabaran dan menyita banyak waktu. Harus melihat dulu kiriman siswa melalui fasilitas  aplikasi LMS yang digunakan sekolah atau media, seperti WhatsApp. Lalu memeriksa dan menginputnya satu-satu ke laptop/komputer, sebelum menyerahkan nilainya ke masing-masing wali kelas.

Itupun  kalau lancar dan semua peserta didik mampu memenuhi fasilitas teknologi yang disyaratkan dan juga kalau mereka sedang berada di rumah, tidak berpergian ke luar daerah yang tidak terjangkau sinyal.

Selain itu masih ada kewajiban  lain yang tak boleh dikesampingkan, yaitu pembuatan  perangkat pembelajaran. Seperti silabus, RPP, dan laporan pertanggungjawaban lainnya dan ini mesti diselesaikan para guru sesuai batas waktu yang ditentukan yang kadangkala dikaitkan sebagai syarat untuk mendapatkan restu turunnya tunjangan serifikasi guru.  Dan sebagian guru yang bertugas sebagai walikelas , selain wajib menjalankan tanggung jawab di atas, mereka mengontrol nilai yang dikirimkan guru bidang studi di e-Rapor sekolah setelah proses ujian siswa/anak didik. Termasuk harus setiap saat berkoordinasi dengan orang tua dari anak walinya.

Yang menjadi pertanyaan, apakah semua guru bisa cepat beradaptasi dengan  segala tetek bengek tehnis mengajar selama situasi pandemi ini? Apakah guru bisa menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab secara cepat dan tepat waktu dengan beban berlipat?.

Jawabannya tentu tidak semuanya.

Tidak semua guru yang melek teknologi.Masih banyak yang terbiasa dengan pola belajar-mengajar yang lama. Secara konvensional. Manual. Masih ada yang belum terlalu mahir menyusun laporan melalui laptop, tab atau di komputer, serta perangkat lainnya. Bahkan peserta didiknya yang jauh lebih lincah mengoperasikan fasilitas teknologi. Namun itu tidak menjadi alasan bagi guru untuk tidak melakukan proses pembelajaran. Ada banyak alternatif cara yang bisa dilakukan guru tersebut.

Sekali lagi, masa yang dihadapi para guru saat ini, sungguh sangat berat. Bebannya berlipat. Tanggungjawabnya tak sedikit. Menyita banyak waktunya demi memastikan anak-anak kita mendapatkan hak belajar. Hak memperoleh pengetahuan. Hak mengeyam pendidikan di masa yang tak normal.

Karena itu, sebagai orang tua siswa, kita mesti memahami dan menyadari beban berat yang dihadapi para guru saat ini. Jangan abaikan. Kita mesti membantunya untuk selalu mengingatkan dan mengarahkan anak-anak kita semua memenuhi tanggungjawabnya sebagai siswa.

Sehebat dan sekuat-kuatnya guru berusaha mengarahkan dan membimbing anak-anak kita. Orang tua tetap punya tanggung jawab yang besar. Akan sia-sia dan kurang maksimal usaha guru kalau orang tua tak ikut berperan aktif.

Selamat Hari Guru Sedunia.

Semoga semangat mengajar, mendidik , membimbing dan memotivasi tetap membahana dalam jiwa setiap insan guru.

 

 

 

 

 

 

Saturday 5 September 2020

LULUS PNS

 


Siang itu Meli sedang istirahat ketika pintu kamarnya diketuk. Saat membuka pintu didepannya sudah berdiri Tuti teman kuliahnya dengan wajah tersenyum ceria. “Kita lulus Mel…”.

“Lulus apaan ..” jawab Meli dengan dingin karena marasa masih linglung dibangunkan tiba-tiba. “..Kita lulus diterima jadi PNS Mel ..”. lanjut Tuti dengan mata berbinar bahagia.

“Alhamdulillah…” sahut Meli. “Koq dingin aja..ga ada bahagianya dengar berita ini ..” sambung Tuti menyelidik wajah Meli .. ”

“Masih pusing ... ni woy… yok masuk” jawab Meli sambil membuka pintu lebar-lebar mempersilakan Tuti masuk ke kamar ”.

Tuti merupakan teman kuliah Meli yang juga sahabat baik. Mereka sama-sama sekelas. Dan selalu belajar bersama sejak sama-sama melanjutkan ke jenjang S-1. Meli dan Tuti kuliah di program Diploma 3, yang karena prestasi yang diraih sebelumnya mereka mendapat kesempatan diundang untuk melanjutkan ke jenjang S-1. Meli merupakan mahasiswa yang sangat berprestasi dan sangat dikenal dikampus .. Hampir semua mahasis wa dan dosen mengenalnya. Ya, kampus mereka adalah IKIP Padang tepatnya di Fakultas FPMIPA jurusan Kimia. Tuti juga mahasiswa berprestasi, yang mereka selalu kejar-kejaran memperoleh predikat rangking 1 di jurusannya. Namun Tuti harus mengakui bahwa akhirnya ia harus menerima pembeli yang bersedia mengejar prestasinya jika berhadapan dengan Meli. Namun tak terlihat persaingan diantara mereka, karena Meli bukan orang yang sangat ambisius sekali. Ia tetap membantu jika Tuti membutuhkan bantuan tentang materi kuliah atau tugas-tugas kuliahnya. Keduanya sering terlihat berjalan bersama dan berdiskusi akhir-akhir ini.

Setelah wisuda dari program Diploma 3, ada tiga orang mahasiswa yang mendapat undangan untuk melanjutkan kuliah ke Strata-1, yaitu Meli, Tuti dan Edi. Sebenarnya mereka adalah teman dan tim yang solid dalam belajar. Namun karena Edi merasa tidak enak jika selalu berada bersama Meli dan Tuti, ia risih  jika harus berteman dengan wanita apalagi ia lelaki hanya   seorang. Tapi mereka tak mempermasalahkannya, sesekali ada juga terlihat mereka duduk bersama berdiskusi dipustaka atau dikantin kampus.

Meli dikota ini tinggal di rumah kost nya yang tidak jauh dari kampus. Rumah kost Meli lumayan besar , namanya “Bukit Bangau Indah”..di kota padang khususnya di daerah Air TAwar yang merupakan daerah yang sebagian besar rumah disana merupakan rumah kost, setiap rumah yang meruapakn tempat kost mahasiswa selalu diberi nama..macam-macam namanya seperti “Pondok Putri” , “wisma Parkit”, “pondok Capita” , “wisma Sultan” dan lain sebagainya. Pokoknya bikin kita senyum-senyum melihatnya.  Ada 20 kamar dirumah kost Meli yang rata-rata diisi 3 atau 4 orang. Beruntung Meli dapat kamar didepan yang dekat dengan ruang tamu. Tapi ada resikonya, yaitu setiap ada tamu yang datang maka orang yang berada dikamar Meli yang selalu lebih dahulu mengetahuinya sehingga bertugas memanggil temannya dikamar lain yang mendapat kunjungan si tamu tersebut. Tapi semuanya dijalani enteng aja oleh Meli dan kawan-kawannya. Karena kebetulan semua warga rumah tersebut mahasiswa-mahasiswa yang baik dan akrab satu sama lainnya. Orang tua Meli  berada dikota lain, sehingga Meli hanya bisa pulang sekali 6 bulan yaitu ketika libur semester. Tuti juga kost, ia tinggal dirumah yang disewa bersama kakaknya yang kuliah di Fakultas Tehnik Unand. Tuti sering mengunjungi Meli bahkan kadang-kadang  juga nginap ditempat kost Meli jika ada tugas yang harus diselesaikan hingga larut malam.

Seperti hari ini Tuti kembali mengunjungi Meli untuk menyampaikan berita bahagia ini. “siapa-siapa aja yang lulus Tut” tanya Meli setelah mereka duduk lesehan diatas karpet yang terbentang dilantai. “kelas kita hampir semuanya lulus kecuali si Yos, Anto, Yati ..tapi kelas A banyak yang ga lulus” kata Tuti. Angkatan mereka ada dua kelas A dan B. Meli dan Tuti dikelas B sedangkan Edi dari kelas A. sebanyak 30 orang dari angkatan mereka telah diwisuda bulan September yang lalu. Beberapa hari setelah wisuda ternyata ada dibuka pendaftaran penerimaan guru PNS di dinas Pendidikan dan kebudayaan saat itu. Maka tak meniakan kesempatan, semua merekapun ikut mendaftarkan diri untuk menjadi calon guru PNS. Hari pertama terlihat pendaftaran membludak, tidak hanya mereka yang baru diwisuda saja yang mendaftar tetapi banyak juga tamatan beberapa tahun yang lalu ikut mendaftar, karena mungkin mereka belum lolos pada seleksi penerimaan tahun-tahun yang lalu. Selain itu tamatan dari perguruan tinggi lain juga ikut juga mendaftar. Penerimaan tahun ini dibuka untuk tamatan  D-2, D-3 dan S-1. Melihat pendaftara yang bersesak-sesakan waktu itu Meli  agak ragu juga, ia sempat berkata pada Tuti saat itu, “sepertinya kita ga bisa lolos seleksi Tut..rame sekali yang mendaftar..” namun Tuti berkata optimis, “insyaallah kita Lulus Mel..karena kita kan rangking”

“hush …jangan sombong dulu..liat tu yang daftar banyak sekali..lagi pula ada juga koq kakak letting kita yang rangking dulu, ikut juga mendaftar, itu liat disana ada kak Aan, Uni Ris, mereka kan jago-jago diangkatannya dulu..” Meli berkata sambil menunjuk kearah kakak letting mereka dulu. “tenang Mel..kalau rejeki kita tak kan kemana..” jawab Tuti santai.

Ternyata prediksi Tuti benar dan Alhamdulillah Meli dan Tuti lolos seleksi penerimaan guru PNS. “Nah..besok kita ke kanwil Dinas Pendidikan ya..kita akan lihat pengumuman tentang pesyaratan apa saja yang harus kita lengkapi..besok  aku kesini ya jemput kamu..” kata Tuti sambil berdiri.

“lho..lho,,mau kemana..” Meli heran melihat Tuti yang sudah berdiri melangkah kearah pintu. “ ya pulanglah mau siapin berkas..” jawab Tuti, “baru aja duduk koq udah pulang..” balas Meli. “aku pulang ya..assalamualaikum” kata Tuti sambil membuka pintu kamar, “Alaikumsalam”jawab Meli sambil juga melangkah kearah pintu melepas sahabatnya pulang.

Keesokan harinya sesuai janji pukul 7.30 Tuti sudah berada di tempat kost Meli. Selesai berdandan sederhana, Meli  pamit pada kedua teman kost nya untuk berangkat bersama Tuti. Mereka berjalan sampai kepinggir jalan untuk menunggu mikrolet , sebutan untuk oplet di Padang. Tak lama kemudian mereka sudah menstop mikrolet dan menaikinya selanjutnya membawa mereka ke kantor kanwil Pendidikan dan Kebudayaan. Sesampainya disana mereka berdua langsung menuju papan pengumuman untuk melihat persyaratan yang harus dilengkapi bagi peserta yang telah lolos seleksi penerimaan guru PNS. Setelah mencatat semua informasi yang dibutuhkan (karena waktu itu belum ada kamera handphone untuk memfoto pengumuman itu tanpa perlu mencatat), mereka pun bersiap untuk melanjutkan ke kampus guna mengurus surat-surat yang diperlukan.

Sesampainya dikampus mereka menuju kantor Registrasi kampus namanya, untuk mengurus beberapa surat yang dibutuhkan untuk kelengkapan persyaratan yang diminta oleh kanwil Pendidikan dan Kebudayaan. Sambil menunggu surat selesai, Meli mengajak Tuti untuk kekantin. “kekantin yuk Tut..haus nih” ajak Meli, “yuk..aku juga haus dan lapar lagi..he..he..” kata Tuti sambil tertawa menyeringai, “baru jam 11 koq udah lapar…” kata Meli. “tadi pagi makannya dikit karena buru-buru mau jemput kamu… dan kamu Mel harus maklum, perutku lebih besar dari kamu..kalo diisi sedikit maka jadi cepat lapar..”Tuti menjelaskan panjang lebar, Tuti badannya memang lebih besar dari Meli. “ yuk lah..nanti aku traktir kamu..” kata Meli sambil menarik tangan Tuti menuju ke kantin. “alhamdulillah..terimakasih Mel manis..” sahut Tuti sambil mencubit pipi Meli. Mereka tertawa bersama sambil berjalan kekantin. Satu jam mereka berada dikantin, kemudian balik lagi ke kantor Registrasi kampus, karena mereka dijanjikan suratnya baru siap setelah satu jam. Sesampainya mereka di kantor tersebut, ternyata suratnya sudah selesai. Dan merekapun pulang kerumah masing-masing. “berkas-berkas yang lain siapin segera ya Tut, karena 3 hari lagi masanya mengumpulkan berkas, disusun berdasarkan urutan suratnya ya..jangan lupa itu..” Meli mengingatkan sahabatnya yang terkadang sering lupa atau tidak teliti. “ baik bu guru…” kata Tuti sambil senyum menggoda, ..”issh..jangan dipanggil bu guru lah..belum siap mental aku..” jawab Meli sambil meringis. “ kan kita calon…” kata Tuti lagi tak mau kalah. “pokoknya ga mau…” kata Meli merajuk. “ok deh bu bos aku ga bilang lagi..aku pulang dulu ya..sampai jumpa”. Kata Tuti yang terus berjalan kearah depan, sedangkan Meli harus berbelok kekiri, menuju kost nya.

Tiga hari kemudian, mereka sudah berada di Pendidikan dan Kebudayaan  untuk mengumpulkan berkas yang diminta sebagai persyaratan untuk calon guru PNS. Setelah mengambil nomor antri mereka menunggu dipanggil oleh petugas. Meli mengajak Tuti untuk duduk dibawah pohon disamping kantor sambil menunggu dipanggil, kebetulan disana ada bangku panjang yang masih kosong. “Tut..gimana dengan kuliah kita kalo kita udah jadi guru nanti..” Meli memulai percakapan setelah duduk dibangku dibawah pohon yang rindang itu. “ tenang Mel..aku tadi dapat info dari orang kantor ini, katanya SK PNS kita baru akan keluar beberapa bulan lagi. Jadi kita masih bisa menuntaskan mata kuliah disemester ini, dan berarti kita hanya tinggal 1 semester lagi yang tersisa, sebelum kita bisa wisuda S-1 ..” kata Tuti menjelaskan. “ yang satu semester lagi itu kita lihat keadaan nanti, doakan saja kita penempatannya dekat dari Padang, jadi kita bisa ngajar sambil kuliah” lanjut Tuti. “ iya ya..tapi jika penempatan kita nanti jauh gimana..” kata Meli, “itu nanti kita pikirkan lagi non..” jawab Tuti, Tuti memang enak diajak bicara, ia selalu berikan solusi jika ada kendala yang mucul. Bawaannya tenang dan santai sekali. Makanya Meli merasa cocok dan tenang berteman dengan Tuti.

Tak lama kemudian nomer mereka dipanggil untuk mengumpulkan berkas. Berkas-berkas telah dimasukkan dan sudah lengkap semua, tinggal menunggu datangnya SK, kata petugasnya. “nanti kami akan umumkan lagi jika SK sudah sampai, jadi ditunggu aja ya..”kata petugasnya. “baik pak, terimakasih..” kata Meli dan Tuti serentak. Merekapun tertawa setelah menyadarinya.

“sekarang kita pulang dan tinggal nunggu SK pengangkatan ya..semoga saja tempat tugas kita berdekatan ya..jadi kita bisa pergi kuliah sama-sama lagi nanti..” kata Tuti. “ Aamin..ya..semoga saja ya Tut..” Keduanya pun melangkah sambil bergandengan tangan meninggalkan kantor kanwil Pendidkan dan Kebudayaan tersebut.

 

*****P*****

 

 

 

 

 

Thursday 27 August 2020

Bantuan Kuota

 tadi malam sebelum istirahat kusempatkan membaca beberapa postingan di WA. diantaranya sempat ku baca adalah bantuan pemerintah berupa kuota kepada siswa, mahasiswa, guru dan dosen. disana disebutkan bahwa bantuan itu dimaksudkan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran daring di sekolah dan kampus.

Semenjak wabah Covid melanda, sebagian besar sekolah-sekolah di Indonesia memang tidak terlihat aktifitas belajar tatap muka di sekolah. jika kita telusuri maka  hampir semua sekolah  terlihat kosong melompong. suasana begitu mati terasa. sekolah yang biasanya ramai dengan suara anak-anak didik dan ragam kegiatan yang dilakukan mereka, sekarang tak satupun terlihat. 

Saat ini kegiatan belajar-mengajar  hampir diseluruh sekolah berlangsung secara daring atau online. Siswa cukup mengakses LMS yang sudah  ditetapkan oleh sekolah sebagai sarana untuk mengakses pembelajaran. dan ini bisa dilakukan di rumah atau dimana saja. sedangkan guru mengupload bahan pembelajaran ke LMS atau melakukan video conference dengan siswa-siswanya untuk menjelaskan materi pembelajaran. 

Semua yang dilakukan oleh guru dan siswa tersebut tentunya memerlukan  kuota internet. Disinilah timbul permasalahan, karena sudah bisa dipastikan tidak semua siswa mampu membeli kuota internet, bahkan handhone android sekalipun masih ada yang tidak punya sama sekali atau ada juga yang memilikinya namun digunakan bersama orang tua, satu handphone digunakan oleh orang tua dan anak-anaknya.

Dengan adanya berita pemberian kuota gratis dari pemerintah tentunya ini sangat membantu untuk kelancaran pembelajaran disekolah. Hal ini sangat meringankan dan juga suatu kemudahan untuk siswa, mahasiswa, guru dan dosen. Namun kebijakan ini juga harus kita pikirkan bagi anak-anak kita yang tidak mempunyai android, bagaimana solusi terbaiknya. Dan kita berharap pembelajaran tetap berlangsung dan anak-anak kita tetap dapat menimba ilmu meskipun dalam keadaan seperti saat ini. 

Tetap belajar dan tetap semangat anak-anakku. insyaallah akan ada kemudahan bagi kalian.

Sunday 2 August 2020

Hari Ini Setahun Yang Lalu

Hari ini setahun yang Lalu
 
 
           
 
Puji syukur tak henti kusebut dihatiku, berlinang airmataku jika mengingat kebesaranMu Ya Allah. setahun yang lalu Allah memberi ku dan suami kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. sebuah penantian yang panjang akhirnya terjawab dengan sebuah panggilan Allah bahwa kami dapat memunaikan ibadah haji. setelah mempersiapkan diri untuk keberangkatan berangkatlah kami dengan jadwal kloter kedua yang berangkat dari bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh. rombongan kami mendarat dibandara Jeddah untuk selanjtunya menuju  hotel kami kota Mekkah.
Mungkin terlalu panjang bila kuceritakan disini. Insyaallah nanti akan kubuatkan kisah perjalanan hajiku yang lebih rinci lagi. 
Ada hal yang sangat menyentuh sekali ketika kami berada di Mina. setelah melalu perjuangan yang sangat melelahkan di Muzdalifah ketika mengantri bus dengan ribuan bahkan jutaan orang dipadang Mudzdalifah akhirnya kami sampai di Tenda Mina. setelah beristrirahat sebentar kami bersiap-siap melempar Jamrah hari pertama. ternyata perjuangan masih belum selesai. ternyata jarak dari tenda kami ke tempat melempar Jamarah cukup jauh sekitar 9 kilometer. tak bisa kubayangkan kebesaran Allah yang gerjadi disini. aku yang tek pernah berjalan sejauh itu, bahkan jika berjalan sedikit jauh bisasanya aku sudah naik betis istilah untuk urat yang tertarik ketika kaki kecapekan berjalan. namun kebesaran Allah benar-benar kurasakan. suamiku sudah wanti-wanti sebelumnya agar berhenti jika sudah lelah. namun Alhamdulillah ternyata aku dapat sampai ketempat melontar Jamrah dengan kaki yang ringan. aku sendiri heran, kenapa kakiku tidak merasa pegal sedikitpun. Subhanallah Kuasa Mu ya Allah. 
pada hari kedua juga berjalan lancar bahkan kami sempat membadalkan  teman kami sesama jamaah yang udzur dan tak sanggup berjalan jauh. 
     

pada hari ketiga kami melempar Jamrah seperti  biasanya kami pergi berombongan dengan teman-teman sekitar 10 orang kami pergi bersama-sama. terasa bersemangat jika kita pergi dengan  teman-teman. disepanjang jalan banyak sekali orang yang bersedakah kepada jamaah yang berjalan kali menuju tempat pelemparan Jamrah, ada yang membagi-bagikan roti, susu, buah-buahan, minuman dan lain-lain. sehingga tak terasa 9 kilometer pergi dan pulang terasa ringan kami rasakan. sehingga setiap harinya kami berjalan 18 kilometer tetap semangat. ketika pulangnya hari sduah mulai mendung. salah seorang teman mengajak kami untuk melewati terowongan Mina ketika pulangnya. Memang biasanya dalam perjalanan dari tenda ke tempat melontar Jamrah kami  tidak melewati terowongan Mina karena lebih jauh. seningga kami hanya menulusuri jalannan yang panas yang sudah difasilitasi dengan tiang-tiang setinggi tiang listrik didaerah kita tetapi fungsinya untuk menyemprotkan air sehingga orang yang melewati jalan tersebut akan tersiram semburan air halus yang disemprotkan dari tiang-tiang tersebut. Sungguh tehnologi yang patut diacungi jempol dalam pelayanan terhadap jemaah haji oleh pemerintah Arab Saudi. 
karena ingin juga merasakan melewati terowongan Mina akhirnya kami semua sepakat pulang dengan menelusuri terowongan Mina. keluar dari terosongan Mina mendung sudah semakin tebal. kamipun bergegas mempercepat langkah agar cepat sampai ditenda dan tidak kehujanan. namun akhirnya setengah kilo menjelang sampai  ditenda ternyata hujan sudah tak mau lagi menunggu kami sampai ditenda. akhirnya turunlah hujan, dan kamipun diguyur hujan meskipun saat itu belum terlalu lebat.Dan Alhamdulillah kami sampai dengan selamat ditenda, mesikupun dengan baju yang sedikit basah terkena air hujan. sungguh pengalaman pertama kami diguyur hujan dinegara bergurun pasir ini. sesampainya kami ditenda ternyata hujan semakin lebat. setengah jam kemudian kami mendenganr dari teman-teman yang baru berangkat melempar Jumrah bahwa mereka terjebak banjir di jalanan. ternyata karena hujan yang begitu lebat sepeninggal kami membuat jalanan banjir sampai ketinggian satu meter. dan yang lebih mencekam lagi ada rombongan teman kami juga terjebak banjir diterowongan Mina. Ya Allah..
aku bergidik membayangkannya..karena baru saja kami melewato terowongan Mina dan saat itu belum hujan dan banjir. tetapi dalam waktu sekejab keadaan berubah total. Dan yang menyedihkan kami mendapat kabar ada jemaah yang menjadi korban hanyut oleh banjir di Mina. Innalillahi wainnailaihirajiu'un..Allahuakabar. Engkau telah selamatkan kami dari musibah ini. Allahuakbar walillahilhamd.
Kejadiannya tepat hari ini setahun yang lalu, Mina 12 Zdulhijjah 1440 H. 



6 Kiat Menulis Buku Best Seller

Resume  ke 27


 

 

6 Kiat Menulis Buku Best seller

Narasumber :  Encon Rahman

Penulis : Syarifah Rukayah Indra Melina

 

Hari  ini merupakan hari istimewa, bagaimana tidak, pagi tadi seluruh umat Islam diseluruh dunia baru saja merayakan hari Raya Idul Adha atau hari raya Qurban. Setelah melaksanakan shalat Ied dilapangan atau dimasjid-masjid terdekat maka sebagian umat langsung melaksanakan pemotongan hewan Qurban. Pandemi  Covid yang masih mewabah ternyata tidak mengurangi semangat umat untuk merayakan Idul Adha tahun ini. Didaerahku Aceh yang dikenal dengan negeri Serambi Mekkah hari raya Idul adha sama meriahnya dalam merayakan oleh masyaraiakt disini. Bahkan yang kurasakan malah lebih meriah hari raya IDul Adha dibandingkan Idul Fitri. Silaturrahmi dengan saling kunjung kerumah sanak saudara tetap dijalankan. Semoga saja kebiasaan dan budaya ini tetap bertahan sampai kedepan. Sebagai ciri khas daerah atau kearifan lokal daerahku.

Sampe sore tadi kami dirumah masih menerima tamu dari sanak saudara yang berkunjung kerumah. Selseai menunaikan shalat maghrib kubuka handphone ku untuk kembali mengikuti perkuliahan menulis yang dimotori oleh Om Jay dan malam ini pemandu atau moderator juga istimewa yaitu Mr. Bams begitu panggilan akrab dari pak Bambang Purnomo.

Narasumber malam ini memiliki nama lengkap Encon Rahman. Lahir  di Majalengka pada tanggal 5 April 1972. Dan merupakan anak tunggal dari Ibu Ecoh (almh) dan Bapak Darmin (alhm). Pak Encon Rahman  pernah sekolah di SD Negeri Cikampek XV, SMP Negeri Cigasong, Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Majalengka. Selanjutnya kuliah di Universitas Pasundan Bandung Fakultas Pendidikan dan Keguruan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada tahun 2002 ia menjadi santri karya di pesantren Daarut Tauhiid pimpinan Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Enam tahun lamanya Encon Rahman mondok di pesantren  Daarut Tauhiid. Ia berkarya pada program Misykat Lembaga Dompet Peduli Umat (DPU) DT.

Pada saat mondok, Kang Encon Rahman berhasil menjadi juara II tingkat nasional tahun 2005 pada sayembara menulis karya ilmiah dengan judul “Distribusi Zakat Produktif sebagai Alternatif dalam Mengatasi Problem Masyarakat Prasejahtera”. Keberhasilan Encon Rahman dalam dunia tulis menulis mendorongnya pula menjadi pembicara, trainer, dan konsultan ekonomi mikro bersama Iwan Saktiawan di berbagai lembaga BUMN. Tercatat, ia pernah menjadi trainer di PT Arutmin Indonesia Kalimantan, PT Antam Bogor, PT PNM Cabang Jakarta, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Cianjur, Bogor, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka, PT Indonesia Power UBP Suralaya Banten, PT Indonesia Power UBP Merica Jawa Tengah, PT Indonesia Power UBP Saguling Jawa Barat, PT Pertamina UBP balongan Indramayu, PT Pelindo II, PT Jasa Raharja, PT Semen Gresik Jawa Timur, PT Bio Farma (persero) Bandung, dan Bank BRI cabang Bandung.

Kecintaannya pada bidang sosial-pendidikan mendorongnya untuk berkiprah pada tenaga pendidik dan kependidikan. Pada tahun 2006 Encon Rahman tercatat sebagai Guru berstatus PNS yang ditempatkan di Kabupaten Majalengka. Sebagai guru muda Encon Rahman terus berkarya dan berkarya. Pada tahun 2012 ia menjadi Juara III Kreativitas Guru tingkat Nasional dan juara II “Simposium Nasional Program BERMUTU” tingkat Nasional. Pada tahun 2013 Ia menjadi Juara Harapan I Forum ilmiah guru (FIG) SD Tingkat Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya, tahun 2014 ia menjadi Finalis  Inovasi pembelajaran (INOBEL) tingkat nasional untuk jenjang SD. Pada Tahun 2015 Finalis “Anugerah Mahkamah Konstitusi Guru PPKn” Kelompok SD Tingkat Nasional dan juara I tingkat Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2016 Juara I guru berprestasi tingkat nasional dan Guru Inspiratif Jawa Barat “Anugerah Een Sukaesih Awards 2016”. Pada tahun 2017 Encon Rahman mendapat penghargaan sebagai guru internasional dari Princess Maha Chakri Awards (PMCA) Kerajaan Thailand. Pada tahun 2018 ia pun mendapat penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI, Joko Widodo sebagai guru berprestasi di bidang Pendidikan.

Materi yang disampaikan oleh Kang Encon antara lain : 

Ada tiga tujuan seseorang dalam menulis buku :

Ø  Mengembangkan budaya literasi atau koleksi pribadi bentuknya biasanya antologi (buku keroyokan).

Ø  Kenaikan tingkat , (berupa buku solo, karya bersama, PTK, best practice)

Ø  Untuk mendapatkan finansial biasanya buku-buku yang berbicara tentang “How to..”

Jika kita menulis buku untuk dinikmati sendiri  bukan untuk dinikmati orang lain itu baru dinamakan level rendah. Tetapi jika kita menulis buku dan ditawarkan ke penerbit atau diterbitkan sendiri dan menjadi booming atau best seller itu lah yang dinamakan level tinggi. Karena outputnya bisa dinikmati dan bermanfaat bagi orang banyak.  

Memasarkan buku juga harus dipelajari oleh seorang penulis. Bukan hanya menulis dan memproduksi buku, seperti yang sudah dilakukan oleh Om Jay yang sudah mampu memproduksi buku dan memasarkan buku dan menjadi best seller. Om Jay yang focus ke blogger dan Informatika menjadi branding untuk Om Jay. Kita sebagai penulis juga harus memiliki branding  yang menjadi ciri khas kita agar lebih dikenal.

Jika kita akan menulis buku yang tujuannya untuk angka kredit maka kita harus mempedomani  10 jenis buku pendidikan yang bisa dijadikan angka kredit seperti :

1.      Buku karya bersama

2.      PTK atau best practice

3.      Tulisan ilmiah poluler (artikel)

4.      Tulisan hasil penelitian

5.      Buku teks pelajaran

6.      Buku pengayaan

7.      Buku pedoman guru

8.      Modul/diktat pelajaran

9.      Buku bidang pendidikan

10.  Buku terjemahan

 

·         Buku karya bersama adalah buku yang ditulis maksimal 4 orang, dimana penulis utama mendapatkan  nilai 40 % dan penulis ke 2, 3 dan 4 mendapatkan 20 %.

·         PTK dan Best Practice adalah publikasi hasil penelitian dalam bidang pendidikan yang dilakukan di sekolah. Dan angka kreditnya sudah diatur 4. Jika dijurnal ilmiah AK nya 3.

·         Jika kita menulis artikel yaitu tulisan ilmiah dibidang pendidikan dan dimuat dikoran. Jika diterbitkan dikoran level Nasional seperti Kompas, Republika makan akan mendapatkan AK 2, tetapi jika dimuat dikoran local /provinsi makan AK nya 1,5.

·         Jika yang ditulis adalah buku teks pelajaran atau buku yang berisi pengetahuan yang terkait dengan bidang pendidikan. Buku ini harus bermanfaat bagi guru dan siswa.  Jika lolos BSNP maka akan mendapatkan AK 6, jika diterbitkan oleh penerbit ber ISBN maka AK 3, dan yang non ISBN 1.

·         Karya terjemahan akan mendapatkan AK 1

·         Buku pedoman guru AK 1,5

Buku best seller bisa saja awalnya buku yang bertujuan untuk mendapatkan angka kredit tetapi oleh penulisnya dijual dipasaran dan laku keras atau menjadi best seller. Kriteria best seller jika penjualan 30.000-50.000 eksemplar pertahun atau 3000 eksemplar perbulan. Penerbit tentu akan sangat senang menerbitkan buku best seller ini.

Ada 6 kiat dalam menulis buku best seller :

1.      Menulis buku 2 jam selama sepuluh hari lebih baik dari pada menulis jam 10 jam x 2 hari. Tahapan inilah yang harus dilakukan jika buku kita akanmnejadi best seller.  Lebih baik istiqomah menulis buku 2 jam sehari dalam 10 hari dari pada menulis 10 jam selama 2 hari. Seperti yang Om Jay katakan menulislah setiap hari dan lihatlah keajaibannya.

2.      Miliki dan kumpulkan buku tematik untuk menunjang tulisan yang akan kita buat.

3.      Menulis buku lebih nyaman di sepertiga malam atau pagi hari antara pukul 3.00 – 06.00.

4.      Menulis harus seizin suami / istri untuk mendapatkan ridho sehingga tulisan kita menjadi bermakna.

5.      Sebelum menulis buku dianjurkan berwudhu agar tulisan kita memiliki ruh.

6.      Ketika mentok dalam menulis buku, buatlah resume dari buku yang sejenis dangan buku yang sedang kita tulis. Sehingga bisa menjadi tambahan masukan untuk tulisan kita.

Resume adalah meringkas pokok-pokok penting yang disampaikan narasumber.

Ikhtisar adalah meringkas pokok penting materi yang disampaikan menurut pendapat penulis.

Langkah dalam menulis resume yang baik dan benar:

1.      Membaca buku yang akan diresume

2.      Tentukan gagasan pokok

3.      Menuliskan kembali  gagasan pokok secara berurutan. Biasanya gagasan pokok sering muncul diawal tulisan.

4.      Menulis resume dengan ringkas dan padat.

5.      Publikasikan resume di blog atau medsos.

Ada dua jenis penulis :

a.      Penulis pemula yang baru memulai menulis

b.      Penulis mahir yang sudah terbiasa menulis dan menerbitkan buku.

 


Sifat Koligatif larutan in Life

Pernahkah kamu membuat bikin teh manis panas? Ketika air panas sudah dituang ke gelas berisi teh celup dan gula, lalu diaduk, apa yang terj...