Saturday 5 September 2020

LULUS PNS

 


Siang itu Meli sedang istirahat ketika pintu kamarnya diketuk. Saat membuka pintu didepannya sudah berdiri Tuti teman kuliahnya dengan wajah tersenyum ceria. “Kita lulus Mel…”.

“Lulus apaan ..” jawab Meli dengan dingin karena marasa masih linglung dibangunkan tiba-tiba. “..Kita lulus diterima jadi PNS Mel ..”. lanjut Tuti dengan mata berbinar bahagia.

“Alhamdulillah…” sahut Meli. “Koq dingin aja..ga ada bahagianya dengar berita ini ..” sambung Tuti menyelidik wajah Meli .. ”

“Masih pusing ... ni woy… yok masuk” jawab Meli sambil membuka pintu lebar-lebar mempersilakan Tuti masuk ke kamar ”.

Tuti merupakan teman kuliah Meli yang juga sahabat baik. Mereka sama-sama sekelas. Dan selalu belajar bersama sejak sama-sama melanjutkan ke jenjang S-1. Meli dan Tuti kuliah di program Diploma 3, yang karena prestasi yang diraih sebelumnya mereka mendapat kesempatan diundang untuk melanjutkan ke jenjang S-1. Meli merupakan mahasiswa yang sangat berprestasi dan sangat dikenal dikampus .. Hampir semua mahasis wa dan dosen mengenalnya. Ya, kampus mereka adalah IKIP Padang tepatnya di Fakultas FPMIPA jurusan Kimia. Tuti juga mahasiswa berprestasi, yang mereka selalu kejar-kejaran memperoleh predikat rangking 1 di jurusannya. Namun Tuti harus mengakui bahwa akhirnya ia harus menerima pembeli yang bersedia mengejar prestasinya jika berhadapan dengan Meli. Namun tak terlihat persaingan diantara mereka, karena Meli bukan orang yang sangat ambisius sekali. Ia tetap membantu jika Tuti membutuhkan bantuan tentang materi kuliah atau tugas-tugas kuliahnya. Keduanya sering terlihat berjalan bersama dan berdiskusi akhir-akhir ini.

Setelah wisuda dari program Diploma 3, ada tiga orang mahasiswa yang mendapat undangan untuk melanjutkan kuliah ke Strata-1, yaitu Meli, Tuti dan Edi. Sebenarnya mereka adalah teman dan tim yang solid dalam belajar. Namun karena Edi merasa tidak enak jika selalu berada bersama Meli dan Tuti, ia risih  jika harus berteman dengan wanita apalagi ia lelaki hanya   seorang. Tapi mereka tak mempermasalahkannya, sesekali ada juga terlihat mereka duduk bersama berdiskusi dipustaka atau dikantin kampus.

Meli dikota ini tinggal di rumah kost nya yang tidak jauh dari kampus. Rumah kost Meli lumayan besar , namanya “Bukit Bangau Indah”..di kota padang khususnya di daerah Air TAwar yang merupakan daerah yang sebagian besar rumah disana merupakan rumah kost, setiap rumah yang meruapakn tempat kost mahasiswa selalu diberi nama..macam-macam namanya seperti “Pondok Putri” , “wisma Parkit”, “pondok Capita” , “wisma Sultan” dan lain sebagainya. Pokoknya bikin kita senyum-senyum melihatnya.  Ada 20 kamar dirumah kost Meli yang rata-rata diisi 3 atau 4 orang. Beruntung Meli dapat kamar didepan yang dekat dengan ruang tamu. Tapi ada resikonya, yaitu setiap ada tamu yang datang maka orang yang berada dikamar Meli yang selalu lebih dahulu mengetahuinya sehingga bertugas memanggil temannya dikamar lain yang mendapat kunjungan si tamu tersebut. Tapi semuanya dijalani enteng aja oleh Meli dan kawan-kawannya. Karena kebetulan semua warga rumah tersebut mahasiswa-mahasiswa yang baik dan akrab satu sama lainnya. Orang tua Meli  berada dikota lain, sehingga Meli hanya bisa pulang sekali 6 bulan yaitu ketika libur semester. Tuti juga kost, ia tinggal dirumah yang disewa bersama kakaknya yang kuliah di Fakultas Tehnik Unand. Tuti sering mengunjungi Meli bahkan kadang-kadang  juga nginap ditempat kost Meli jika ada tugas yang harus diselesaikan hingga larut malam.

Seperti hari ini Tuti kembali mengunjungi Meli untuk menyampaikan berita bahagia ini. “siapa-siapa aja yang lulus Tut” tanya Meli setelah mereka duduk lesehan diatas karpet yang terbentang dilantai. “kelas kita hampir semuanya lulus kecuali si Yos, Anto, Yati ..tapi kelas A banyak yang ga lulus” kata Tuti. Angkatan mereka ada dua kelas A dan B. Meli dan Tuti dikelas B sedangkan Edi dari kelas A. sebanyak 30 orang dari angkatan mereka telah diwisuda bulan September yang lalu. Beberapa hari setelah wisuda ternyata ada dibuka pendaftaran penerimaan guru PNS di dinas Pendidikan dan kebudayaan saat itu. Maka tak meniakan kesempatan, semua merekapun ikut mendaftarkan diri untuk menjadi calon guru PNS. Hari pertama terlihat pendaftaran membludak, tidak hanya mereka yang baru diwisuda saja yang mendaftar tetapi banyak juga tamatan beberapa tahun yang lalu ikut mendaftar, karena mungkin mereka belum lolos pada seleksi penerimaan tahun-tahun yang lalu. Selain itu tamatan dari perguruan tinggi lain juga ikut juga mendaftar. Penerimaan tahun ini dibuka untuk tamatan  D-2, D-3 dan S-1. Melihat pendaftara yang bersesak-sesakan waktu itu Meli  agak ragu juga, ia sempat berkata pada Tuti saat itu, “sepertinya kita ga bisa lolos seleksi Tut..rame sekali yang mendaftar..” namun Tuti berkata optimis, “insyaallah kita Lulus Mel..karena kita kan rangking”

“hush …jangan sombong dulu..liat tu yang daftar banyak sekali..lagi pula ada juga koq kakak letting kita yang rangking dulu, ikut juga mendaftar, itu liat disana ada kak Aan, Uni Ris, mereka kan jago-jago diangkatannya dulu..” Meli berkata sambil menunjuk kearah kakak letting mereka dulu. “tenang Mel..kalau rejeki kita tak kan kemana..” jawab Tuti santai.

Ternyata prediksi Tuti benar dan Alhamdulillah Meli dan Tuti lolos seleksi penerimaan guru PNS. “Nah..besok kita ke kanwil Dinas Pendidikan ya..kita akan lihat pengumuman tentang pesyaratan apa saja yang harus kita lengkapi..besok  aku kesini ya jemput kamu..” kata Tuti sambil berdiri.

“lho..lho,,mau kemana..” Meli heran melihat Tuti yang sudah berdiri melangkah kearah pintu. “ ya pulanglah mau siapin berkas..” jawab Tuti, “baru aja duduk koq udah pulang..” balas Meli. “aku pulang ya..assalamualaikum” kata Tuti sambil membuka pintu kamar, “Alaikumsalam”jawab Meli sambil juga melangkah kearah pintu melepas sahabatnya pulang.

Keesokan harinya sesuai janji pukul 7.30 Tuti sudah berada di tempat kost Meli. Selesai berdandan sederhana, Meli  pamit pada kedua teman kost nya untuk berangkat bersama Tuti. Mereka berjalan sampai kepinggir jalan untuk menunggu mikrolet , sebutan untuk oplet di Padang. Tak lama kemudian mereka sudah menstop mikrolet dan menaikinya selanjutnya membawa mereka ke kantor kanwil Pendidikan dan Kebudayaan. Sesampainya disana mereka berdua langsung menuju papan pengumuman untuk melihat persyaratan yang harus dilengkapi bagi peserta yang telah lolos seleksi penerimaan guru PNS. Setelah mencatat semua informasi yang dibutuhkan (karena waktu itu belum ada kamera handphone untuk memfoto pengumuman itu tanpa perlu mencatat), mereka pun bersiap untuk melanjutkan ke kampus guna mengurus surat-surat yang diperlukan.

Sesampainya dikampus mereka menuju kantor Registrasi kampus namanya, untuk mengurus beberapa surat yang dibutuhkan untuk kelengkapan persyaratan yang diminta oleh kanwil Pendidikan dan Kebudayaan. Sambil menunggu surat selesai, Meli mengajak Tuti untuk kekantin. “kekantin yuk Tut..haus nih” ajak Meli, “yuk..aku juga haus dan lapar lagi..he..he..” kata Tuti sambil tertawa menyeringai, “baru jam 11 koq udah lapar…” kata Meli. “tadi pagi makannya dikit karena buru-buru mau jemput kamu… dan kamu Mel harus maklum, perutku lebih besar dari kamu..kalo diisi sedikit maka jadi cepat lapar..”Tuti menjelaskan panjang lebar, Tuti badannya memang lebih besar dari Meli. “ yuk lah..nanti aku traktir kamu..” kata Meli sambil menarik tangan Tuti menuju ke kantin. “alhamdulillah..terimakasih Mel manis..” sahut Tuti sambil mencubit pipi Meli. Mereka tertawa bersama sambil berjalan kekantin. Satu jam mereka berada dikantin, kemudian balik lagi ke kantor Registrasi kampus, karena mereka dijanjikan suratnya baru siap setelah satu jam. Sesampainya mereka di kantor tersebut, ternyata suratnya sudah selesai. Dan merekapun pulang kerumah masing-masing. “berkas-berkas yang lain siapin segera ya Tut, karena 3 hari lagi masanya mengumpulkan berkas, disusun berdasarkan urutan suratnya ya..jangan lupa itu..” Meli mengingatkan sahabatnya yang terkadang sering lupa atau tidak teliti. “ baik bu guru…” kata Tuti sambil senyum menggoda, ..”issh..jangan dipanggil bu guru lah..belum siap mental aku..” jawab Meli sambil meringis. “ kan kita calon…” kata Tuti lagi tak mau kalah. “pokoknya ga mau…” kata Meli merajuk. “ok deh bu bos aku ga bilang lagi..aku pulang dulu ya..sampai jumpa”. Kata Tuti yang terus berjalan kearah depan, sedangkan Meli harus berbelok kekiri, menuju kost nya.

Tiga hari kemudian, mereka sudah berada di Pendidikan dan Kebudayaan  untuk mengumpulkan berkas yang diminta sebagai persyaratan untuk calon guru PNS. Setelah mengambil nomor antri mereka menunggu dipanggil oleh petugas. Meli mengajak Tuti untuk duduk dibawah pohon disamping kantor sambil menunggu dipanggil, kebetulan disana ada bangku panjang yang masih kosong. “Tut..gimana dengan kuliah kita kalo kita udah jadi guru nanti..” Meli memulai percakapan setelah duduk dibangku dibawah pohon yang rindang itu. “ tenang Mel..aku tadi dapat info dari orang kantor ini, katanya SK PNS kita baru akan keluar beberapa bulan lagi. Jadi kita masih bisa menuntaskan mata kuliah disemester ini, dan berarti kita hanya tinggal 1 semester lagi yang tersisa, sebelum kita bisa wisuda S-1 ..” kata Tuti menjelaskan. “ yang satu semester lagi itu kita lihat keadaan nanti, doakan saja kita penempatannya dekat dari Padang, jadi kita bisa ngajar sambil kuliah” lanjut Tuti. “ iya ya..tapi jika penempatan kita nanti jauh gimana..” kata Meli, “itu nanti kita pikirkan lagi non..” jawab Tuti, Tuti memang enak diajak bicara, ia selalu berikan solusi jika ada kendala yang mucul. Bawaannya tenang dan santai sekali. Makanya Meli merasa cocok dan tenang berteman dengan Tuti.

Tak lama kemudian nomer mereka dipanggil untuk mengumpulkan berkas. Berkas-berkas telah dimasukkan dan sudah lengkap semua, tinggal menunggu datangnya SK, kata petugasnya. “nanti kami akan umumkan lagi jika SK sudah sampai, jadi ditunggu aja ya..”kata petugasnya. “baik pak, terimakasih..” kata Meli dan Tuti serentak. Merekapun tertawa setelah menyadarinya.

“sekarang kita pulang dan tinggal nunggu SK pengangkatan ya..semoga saja tempat tugas kita berdekatan ya..jadi kita bisa pergi kuliah sama-sama lagi nanti..” kata Tuti. “ Aamin..ya..semoga saja ya Tut..” Keduanya pun melangkah sambil bergandengan tangan meninggalkan kantor kanwil Pendidkan dan Kebudayaan tersebut.

 

*****P*****

 

 

 

 

 

Sifat Koligatif larutan in Life

Pernahkah kamu membuat bikin teh manis panas? Ketika air panas sudah dituang ke gelas berisi teh celup dan gula, lalu diaduk, apa yang terj...