Thursday 27 August 2020

Bantuan Kuota

 tadi malam sebelum istirahat kusempatkan membaca beberapa postingan di WA. diantaranya sempat ku baca adalah bantuan pemerintah berupa kuota kepada siswa, mahasiswa, guru dan dosen. disana disebutkan bahwa bantuan itu dimaksudkan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran daring di sekolah dan kampus.

Semenjak wabah Covid melanda, sebagian besar sekolah-sekolah di Indonesia memang tidak terlihat aktifitas belajar tatap muka di sekolah. jika kita telusuri maka  hampir semua sekolah  terlihat kosong melompong. suasana begitu mati terasa. sekolah yang biasanya ramai dengan suara anak-anak didik dan ragam kegiatan yang dilakukan mereka, sekarang tak satupun terlihat. 

Saat ini kegiatan belajar-mengajar  hampir diseluruh sekolah berlangsung secara daring atau online. Siswa cukup mengakses LMS yang sudah  ditetapkan oleh sekolah sebagai sarana untuk mengakses pembelajaran. dan ini bisa dilakukan di rumah atau dimana saja. sedangkan guru mengupload bahan pembelajaran ke LMS atau melakukan video conference dengan siswa-siswanya untuk menjelaskan materi pembelajaran. 

Semua yang dilakukan oleh guru dan siswa tersebut tentunya memerlukan  kuota internet. Disinilah timbul permasalahan, karena sudah bisa dipastikan tidak semua siswa mampu membeli kuota internet, bahkan handhone android sekalipun masih ada yang tidak punya sama sekali atau ada juga yang memilikinya namun digunakan bersama orang tua, satu handphone digunakan oleh orang tua dan anak-anaknya.

Dengan adanya berita pemberian kuota gratis dari pemerintah tentunya ini sangat membantu untuk kelancaran pembelajaran disekolah. Hal ini sangat meringankan dan juga suatu kemudahan untuk siswa, mahasiswa, guru dan dosen. Namun kebijakan ini juga harus kita pikirkan bagi anak-anak kita yang tidak mempunyai android, bagaimana solusi terbaiknya. Dan kita berharap pembelajaran tetap berlangsung dan anak-anak kita tetap dapat menimba ilmu meskipun dalam keadaan seperti saat ini. 

Tetap belajar dan tetap semangat anak-anakku. insyaallah akan ada kemudahan bagi kalian.

Sunday 2 August 2020

Hari Ini Setahun Yang Lalu

Hari ini setahun yang Lalu
 
 
           
 
Puji syukur tak henti kusebut dihatiku, berlinang airmataku jika mengingat kebesaranMu Ya Allah. setahun yang lalu Allah memberi ku dan suami kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. sebuah penantian yang panjang akhirnya terjawab dengan sebuah panggilan Allah bahwa kami dapat memunaikan ibadah haji. setelah mempersiapkan diri untuk keberangkatan berangkatlah kami dengan jadwal kloter kedua yang berangkat dari bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh. rombongan kami mendarat dibandara Jeddah untuk selanjtunya menuju  hotel kami kota Mekkah.
Mungkin terlalu panjang bila kuceritakan disini. Insyaallah nanti akan kubuatkan kisah perjalanan hajiku yang lebih rinci lagi. 
Ada hal yang sangat menyentuh sekali ketika kami berada di Mina. setelah melalu perjuangan yang sangat melelahkan di Muzdalifah ketika mengantri bus dengan ribuan bahkan jutaan orang dipadang Mudzdalifah akhirnya kami sampai di Tenda Mina. setelah beristrirahat sebentar kami bersiap-siap melempar Jamrah hari pertama. ternyata perjuangan masih belum selesai. ternyata jarak dari tenda kami ke tempat melempar Jamarah cukup jauh sekitar 9 kilometer. tak bisa kubayangkan kebesaran Allah yang gerjadi disini. aku yang tek pernah berjalan sejauh itu, bahkan jika berjalan sedikit jauh bisasanya aku sudah naik betis istilah untuk urat yang tertarik ketika kaki kecapekan berjalan. namun kebesaran Allah benar-benar kurasakan. suamiku sudah wanti-wanti sebelumnya agar berhenti jika sudah lelah. namun Alhamdulillah ternyata aku dapat sampai ketempat melontar Jamrah dengan kaki yang ringan. aku sendiri heran, kenapa kakiku tidak merasa pegal sedikitpun. Subhanallah Kuasa Mu ya Allah. 
pada hari kedua juga berjalan lancar bahkan kami sempat membadalkan  teman kami sesama jamaah yang udzur dan tak sanggup berjalan jauh. 
     

pada hari ketiga kami melempar Jamrah seperti  biasanya kami pergi berombongan dengan teman-teman sekitar 10 orang kami pergi bersama-sama. terasa bersemangat jika kita pergi dengan  teman-teman. disepanjang jalan banyak sekali orang yang bersedakah kepada jamaah yang berjalan kali menuju tempat pelemparan Jamrah, ada yang membagi-bagikan roti, susu, buah-buahan, minuman dan lain-lain. sehingga tak terasa 9 kilometer pergi dan pulang terasa ringan kami rasakan. sehingga setiap harinya kami berjalan 18 kilometer tetap semangat. ketika pulangnya hari sduah mulai mendung. salah seorang teman mengajak kami untuk melewati terowongan Mina ketika pulangnya. Memang biasanya dalam perjalanan dari tenda ke tempat melontar Jamrah kami  tidak melewati terowongan Mina karena lebih jauh. seningga kami hanya menulusuri jalannan yang panas yang sudah difasilitasi dengan tiang-tiang setinggi tiang listrik didaerah kita tetapi fungsinya untuk menyemprotkan air sehingga orang yang melewati jalan tersebut akan tersiram semburan air halus yang disemprotkan dari tiang-tiang tersebut. Sungguh tehnologi yang patut diacungi jempol dalam pelayanan terhadap jemaah haji oleh pemerintah Arab Saudi. 
karena ingin juga merasakan melewati terowongan Mina akhirnya kami semua sepakat pulang dengan menelusuri terowongan Mina. keluar dari terosongan Mina mendung sudah semakin tebal. kamipun bergegas mempercepat langkah agar cepat sampai ditenda dan tidak kehujanan. namun akhirnya setengah kilo menjelang sampai  ditenda ternyata hujan sudah tak mau lagi menunggu kami sampai ditenda. akhirnya turunlah hujan, dan kamipun diguyur hujan meskipun saat itu belum terlalu lebat.Dan Alhamdulillah kami sampai dengan selamat ditenda, mesikupun dengan baju yang sedikit basah terkena air hujan. sungguh pengalaman pertama kami diguyur hujan dinegara bergurun pasir ini. sesampainya kami ditenda ternyata hujan semakin lebat. setengah jam kemudian kami mendenganr dari teman-teman yang baru berangkat melempar Jumrah bahwa mereka terjebak banjir di jalanan. ternyata karena hujan yang begitu lebat sepeninggal kami membuat jalanan banjir sampai ketinggian satu meter. dan yang lebih mencekam lagi ada rombongan teman kami juga terjebak banjir diterowongan Mina. Ya Allah..
aku bergidik membayangkannya..karena baru saja kami melewato terowongan Mina dan saat itu belum hujan dan banjir. tetapi dalam waktu sekejab keadaan berubah total. Dan yang menyedihkan kami mendapat kabar ada jemaah yang menjadi korban hanyut oleh banjir di Mina. Innalillahi wainnailaihirajiu'un..Allahuakabar. Engkau telah selamatkan kami dari musibah ini. Allahuakbar walillahilhamd.
Kejadiannya tepat hari ini setahun yang lalu, Mina 12 Zdulhijjah 1440 H. 



6 Kiat Menulis Buku Best Seller

Resume  ke 27


 

 

6 Kiat Menulis Buku Best seller

Narasumber :  Encon Rahman

Penulis : Syarifah Rukayah Indra Melina

 

Hari  ini merupakan hari istimewa, bagaimana tidak, pagi tadi seluruh umat Islam diseluruh dunia baru saja merayakan hari Raya Idul Adha atau hari raya Qurban. Setelah melaksanakan shalat Ied dilapangan atau dimasjid-masjid terdekat maka sebagian umat langsung melaksanakan pemotongan hewan Qurban. Pandemi  Covid yang masih mewabah ternyata tidak mengurangi semangat umat untuk merayakan Idul Adha tahun ini. Didaerahku Aceh yang dikenal dengan negeri Serambi Mekkah hari raya Idul adha sama meriahnya dalam merayakan oleh masyaraiakt disini. Bahkan yang kurasakan malah lebih meriah hari raya IDul Adha dibandingkan Idul Fitri. Silaturrahmi dengan saling kunjung kerumah sanak saudara tetap dijalankan. Semoga saja kebiasaan dan budaya ini tetap bertahan sampai kedepan. Sebagai ciri khas daerah atau kearifan lokal daerahku.

Sampe sore tadi kami dirumah masih menerima tamu dari sanak saudara yang berkunjung kerumah. Selseai menunaikan shalat maghrib kubuka handphone ku untuk kembali mengikuti perkuliahan menulis yang dimotori oleh Om Jay dan malam ini pemandu atau moderator juga istimewa yaitu Mr. Bams begitu panggilan akrab dari pak Bambang Purnomo.

Narasumber malam ini memiliki nama lengkap Encon Rahman. Lahir  di Majalengka pada tanggal 5 April 1972. Dan merupakan anak tunggal dari Ibu Ecoh (almh) dan Bapak Darmin (alhm). Pak Encon Rahman  pernah sekolah di SD Negeri Cikampek XV, SMP Negeri Cigasong, Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Majalengka. Selanjutnya kuliah di Universitas Pasundan Bandung Fakultas Pendidikan dan Keguruan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada tahun 2002 ia menjadi santri karya di pesantren Daarut Tauhiid pimpinan Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Enam tahun lamanya Encon Rahman mondok di pesantren  Daarut Tauhiid. Ia berkarya pada program Misykat Lembaga Dompet Peduli Umat (DPU) DT.

Pada saat mondok, Kang Encon Rahman berhasil menjadi juara II tingkat nasional tahun 2005 pada sayembara menulis karya ilmiah dengan judul “Distribusi Zakat Produktif sebagai Alternatif dalam Mengatasi Problem Masyarakat Prasejahtera”. Keberhasilan Encon Rahman dalam dunia tulis menulis mendorongnya pula menjadi pembicara, trainer, dan konsultan ekonomi mikro bersama Iwan Saktiawan di berbagai lembaga BUMN. Tercatat, ia pernah menjadi trainer di PT Arutmin Indonesia Kalimantan, PT Antam Bogor, PT PNM Cabang Jakarta, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Cianjur, Bogor, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka, PT Indonesia Power UBP Suralaya Banten, PT Indonesia Power UBP Merica Jawa Tengah, PT Indonesia Power UBP Saguling Jawa Barat, PT Pertamina UBP balongan Indramayu, PT Pelindo II, PT Jasa Raharja, PT Semen Gresik Jawa Timur, PT Bio Farma (persero) Bandung, dan Bank BRI cabang Bandung.

Kecintaannya pada bidang sosial-pendidikan mendorongnya untuk berkiprah pada tenaga pendidik dan kependidikan. Pada tahun 2006 Encon Rahman tercatat sebagai Guru berstatus PNS yang ditempatkan di Kabupaten Majalengka. Sebagai guru muda Encon Rahman terus berkarya dan berkarya. Pada tahun 2012 ia menjadi Juara III Kreativitas Guru tingkat Nasional dan juara II “Simposium Nasional Program BERMUTU” tingkat Nasional. Pada tahun 2013 Ia menjadi Juara Harapan I Forum ilmiah guru (FIG) SD Tingkat Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya, tahun 2014 ia menjadi Finalis  Inovasi pembelajaran (INOBEL) tingkat nasional untuk jenjang SD. Pada Tahun 2015 Finalis “Anugerah Mahkamah Konstitusi Guru PPKn” Kelompok SD Tingkat Nasional dan juara I tingkat Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2016 Juara I guru berprestasi tingkat nasional dan Guru Inspiratif Jawa Barat “Anugerah Een Sukaesih Awards 2016”. Pada tahun 2017 Encon Rahman mendapat penghargaan sebagai guru internasional dari Princess Maha Chakri Awards (PMCA) Kerajaan Thailand. Pada tahun 2018 ia pun mendapat penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI, Joko Widodo sebagai guru berprestasi di bidang Pendidikan.

Materi yang disampaikan oleh Kang Encon antara lain : 

Ada tiga tujuan seseorang dalam menulis buku :

Ø  Mengembangkan budaya literasi atau koleksi pribadi bentuknya biasanya antologi (buku keroyokan).

Ø  Kenaikan tingkat , (berupa buku solo, karya bersama, PTK, best practice)

Ø  Untuk mendapatkan finansial biasanya buku-buku yang berbicara tentang “How to..”

Jika kita menulis buku untuk dinikmati sendiri  bukan untuk dinikmati orang lain itu baru dinamakan level rendah. Tetapi jika kita menulis buku dan ditawarkan ke penerbit atau diterbitkan sendiri dan menjadi booming atau best seller itu lah yang dinamakan level tinggi. Karena outputnya bisa dinikmati dan bermanfaat bagi orang banyak.  

Memasarkan buku juga harus dipelajari oleh seorang penulis. Bukan hanya menulis dan memproduksi buku, seperti yang sudah dilakukan oleh Om Jay yang sudah mampu memproduksi buku dan memasarkan buku dan menjadi best seller. Om Jay yang focus ke blogger dan Informatika menjadi branding untuk Om Jay. Kita sebagai penulis juga harus memiliki branding  yang menjadi ciri khas kita agar lebih dikenal.

Jika kita akan menulis buku yang tujuannya untuk angka kredit maka kita harus mempedomani  10 jenis buku pendidikan yang bisa dijadikan angka kredit seperti :

1.      Buku karya bersama

2.      PTK atau best practice

3.      Tulisan ilmiah poluler (artikel)

4.      Tulisan hasil penelitian

5.      Buku teks pelajaran

6.      Buku pengayaan

7.      Buku pedoman guru

8.      Modul/diktat pelajaran

9.      Buku bidang pendidikan

10.  Buku terjemahan

 

·         Buku karya bersama adalah buku yang ditulis maksimal 4 orang, dimana penulis utama mendapatkan  nilai 40 % dan penulis ke 2, 3 dan 4 mendapatkan 20 %.

·         PTK dan Best Practice adalah publikasi hasil penelitian dalam bidang pendidikan yang dilakukan di sekolah. Dan angka kreditnya sudah diatur 4. Jika dijurnal ilmiah AK nya 3.

·         Jika kita menulis artikel yaitu tulisan ilmiah dibidang pendidikan dan dimuat dikoran. Jika diterbitkan dikoran level Nasional seperti Kompas, Republika makan akan mendapatkan AK 2, tetapi jika dimuat dikoran local /provinsi makan AK nya 1,5.

·         Jika yang ditulis adalah buku teks pelajaran atau buku yang berisi pengetahuan yang terkait dengan bidang pendidikan. Buku ini harus bermanfaat bagi guru dan siswa.  Jika lolos BSNP maka akan mendapatkan AK 6, jika diterbitkan oleh penerbit ber ISBN maka AK 3, dan yang non ISBN 1.

·         Karya terjemahan akan mendapatkan AK 1

·         Buku pedoman guru AK 1,5

Buku best seller bisa saja awalnya buku yang bertujuan untuk mendapatkan angka kredit tetapi oleh penulisnya dijual dipasaran dan laku keras atau menjadi best seller. Kriteria best seller jika penjualan 30.000-50.000 eksemplar pertahun atau 3000 eksemplar perbulan. Penerbit tentu akan sangat senang menerbitkan buku best seller ini.

Ada 6 kiat dalam menulis buku best seller :

1.      Menulis buku 2 jam selama sepuluh hari lebih baik dari pada menulis jam 10 jam x 2 hari. Tahapan inilah yang harus dilakukan jika buku kita akanmnejadi best seller.  Lebih baik istiqomah menulis buku 2 jam sehari dalam 10 hari dari pada menulis 10 jam selama 2 hari. Seperti yang Om Jay katakan menulislah setiap hari dan lihatlah keajaibannya.

2.      Miliki dan kumpulkan buku tematik untuk menunjang tulisan yang akan kita buat.

3.      Menulis buku lebih nyaman di sepertiga malam atau pagi hari antara pukul 3.00 – 06.00.

4.      Menulis harus seizin suami / istri untuk mendapatkan ridho sehingga tulisan kita menjadi bermakna.

5.      Sebelum menulis buku dianjurkan berwudhu agar tulisan kita memiliki ruh.

6.      Ketika mentok dalam menulis buku, buatlah resume dari buku yang sejenis dangan buku yang sedang kita tulis. Sehingga bisa menjadi tambahan masukan untuk tulisan kita.

Resume adalah meringkas pokok-pokok penting yang disampaikan narasumber.

Ikhtisar adalah meringkas pokok penting materi yang disampaikan menurut pendapat penulis.

Langkah dalam menulis resume yang baik dan benar:

1.      Membaca buku yang akan diresume

2.      Tentukan gagasan pokok

3.      Menuliskan kembali  gagasan pokok secara berurutan. Biasanya gagasan pokok sering muncul diawal tulisan.

4.      Menulis resume dengan ringkas dan padat.

5.      Publikasikan resume di blog atau medsos.

Ada dua jenis penulis :

a.      Penulis pemula yang baru memulai menulis

b.      Penulis mahir yang sudah terbiasa menulis dan menerbitkan buku.

 


Sifat Koligatif larutan in Life

Pernahkah kamu membuat bikin teh manis panas? Ketika air panas sudah dituang ke gelas berisi teh celup dan gula, lalu diaduk, apa yang terj...