Resume
ke 27
6
Kiat Menulis Buku Best seller
Narasumber
: Encon Rahman
Penulis
: Syarifah Rukayah Indra Melina
Hari
ini merupakan hari istimewa, bagaimana
tidak, pagi tadi seluruh umat Islam diseluruh dunia baru saja merayakan hari
Raya Idul Adha atau hari raya Qurban. Setelah melaksanakan shalat Ied
dilapangan atau dimasjid-masjid terdekat maka sebagian umat langsung
melaksanakan pemotongan hewan Qurban. Pandemi Covid yang masih mewabah ternyata tidak
mengurangi semangat umat untuk merayakan Idul Adha tahun ini. Didaerahku Aceh
yang dikenal dengan negeri Serambi Mekkah hari raya Idul adha sama meriahnya
dalam merayakan oleh masyaraiakt disini. Bahkan yang kurasakan malah lebih
meriah hari raya IDul Adha dibandingkan Idul Fitri. Silaturrahmi dengan saling
kunjung kerumah sanak saudara tetap dijalankan. Semoga saja kebiasaan dan
budaya ini tetap bertahan sampai kedepan. Sebagai ciri khas daerah atau
kearifan lokal daerahku.
Sampe
sore tadi kami dirumah masih menerima tamu dari sanak saudara yang berkunjung
kerumah. Selseai menunaikan shalat maghrib kubuka handphone ku untuk kembali
mengikuti perkuliahan menulis yang dimotori oleh Om Jay dan malam ini pemandu
atau moderator juga istimewa yaitu Mr. Bams begitu panggilan akrab dari pak
Bambang Purnomo.
Narasumber malam ini
memiliki nama lengkap Encon Rahman. Lahir
di Majalengka pada tanggal 5 April 1972. Dan merupakan anak tunggal dari
Ibu Ecoh (almh) dan Bapak Darmin (alhm). Pak Encon Rahman pernah sekolah di SD Negeri Cikampek XV, SMP
Negeri Cigasong, Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Majalengka. Selanjutnya kuliah
di Universitas Pasundan Bandung Fakultas Pendidikan dan Keguruan Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia. Pada tahun 2002 ia menjadi santri karya di pesantren
Daarut Tauhiid pimpinan Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Enam tahun lamanya Encon
Rahman mondok di pesantren Daarut
Tauhiid. Ia berkarya pada program Misykat Lembaga Dompet Peduli Umat (DPU) DT.
Pada
saat mondok, Kang Encon Rahman berhasil menjadi juara II tingkat nasional tahun 2005
pada sayembara menulis karya ilmiah dengan judul “Distribusi Zakat Produktif
sebagai Alternatif dalam Mengatasi Problem Masyarakat Prasejahtera”.
Keberhasilan Encon Rahman dalam dunia tulis menulis mendorongnya pula menjadi
pembicara, trainer, dan konsultan ekonomi mikro bersama Iwan Saktiawan di
berbagai lembaga BUMN. Tercatat, ia pernah menjadi trainer di PT Arutmin
Indonesia Kalimantan, PT Antam Bogor, PT PNM Cabang Jakarta, Bandung, Cirebon,
Tasikmalaya, Cianjur, Bogor, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka, PT Indonesia
Power UBP Suralaya Banten, PT Indonesia Power UBP Merica Jawa Tengah, PT
Indonesia Power UBP Saguling Jawa Barat, PT Pertamina UBP balongan Indramayu,
PT Pelindo II, PT Jasa Raharja, PT Semen Gresik Jawa Timur, PT Bio Farma
(persero) Bandung, dan Bank BRI cabang Bandung.
Kecintaannya
pada bidang sosial-pendidikan mendorongnya untuk berkiprah pada tenaga pendidik
dan kependidikan. Pada tahun 2006 Encon Rahman tercatat sebagai Guru berstatus PNS yang ditempatkan di Kabupaten Majalengka.
Sebagai guru muda Encon Rahman terus berkarya dan berkarya. Pada tahun 2012 ia
menjadi Juara III Kreativitas Guru tingkat Nasional dan juara II “Simposium
Nasional Program BERMUTU” tingkat Nasional. Pada tahun 2013 Ia menjadi Juara
Harapan I Forum ilmiah guru (FIG) SD Tingkat Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya,
tahun 2014 ia menjadi Finalis Inovasi
pembelajaran (INOBEL) tingkat nasional untuk jenjang SD. Pada Tahun 2015
Finalis “Anugerah Mahkamah Konstitusi Guru PPKn” Kelompok SD Tingkat Nasional
dan juara I tingkat Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2016 Juara I guru
berprestasi tingkat nasional dan Guru Inspiratif Jawa Barat “Anugerah Een
Sukaesih Awards 2016”. Pada tahun 2017 Encon Rahman mendapat penghargaan
sebagai guru internasional dari Princess Maha Chakri Awards (PMCA) Kerajaan
Thailand. Pada tahun 2018 ia pun mendapat penghargaan Satya Lencana dari
Presiden RI, Joko Widodo sebagai guru berprestasi di bidang Pendidikan.
Materi yang disampaikan oleh Kang Encon antara lain :
Ada tiga tujuan seseorang dalam menulis
buku :
Ø Mengembangkan budaya literasi atau koleksi
pribadi bentuknya biasanya antologi (buku keroyokan).
Ø Kenaikan tingkat , (berupa buku solo, karya
bersama, PTK, best practice)
Ø Untuk mendapatkan finansial biasanya buku-buku
yang berbicara tentang “How to..”
Jika kita menulis buku untuk dinikmati
sendiri bukan untuk dinikmati orang lain
itu baru dinamakan level rendah. Tetapi jika kita menulis buku dan ditawarkan
ke penerbit atau diterbitkan sendiri dan menjadi booming atau best seller itu lah
yang dinamakan level tinggi. Karena outputnya bisa dinikmati dan bermanfaat
bagi orang banyak.
Memasarkan buku juga harus dipelajari
oleh seorang penulis. Bukan hanya menulis dan memproduksi buku, seperti yang
sudah dilakukan oleh Om Jay yang sudah mampu memproduksi buku dan memasarkan
buku dan menjadi best seller. Om Jay yang focus ke blogger dan Informatika
menjadi branding untuk Om Jay. Kita sebagai penulis juga harus memiliki branding
yang menjadi ciri khas kita agar lebih
dikenal.
Jika kita akan menulis buku yang
tujuannya untuk angka kredit maka kita harus mempedomani 10 jenis buku pendidikan yang bisa dijadikan
angka kredit seperti :
1. Buku karya bersama
2. PTK atau best practice
3. Tulisan ilmiah poluler (artikel)
4. Tulisan hasil penelitian
5. Buku teks pelajaran
6. Buku pengayaan
7. Buku pedoman guru
8. Modul/diktat pelajaran
9. Buku bidang pendidikan
10. Buku terjemahan
·
Buku karya
bersama adalah buku yang ditulis maksimal 4 orang, dimana penulis utama
mendapatkan nilai 40 % dan penulis ke 2,
3 dan 4 mendapatkan 20 %.
·
PTK dan Best
Practice adalah publikasi hasil penelitian dalam bidang pendidikan yang
dilakukan di sekolah. Dan angka kreditnya sudah diatur 4. Jika dijurnal ilmiah
AK nya 3.
·
Jika kita menulis
artikel yaitu tulisan ilmiah dibidang pendidikan dan dimuat dikoran. Jika diterbitkan
dikoran level Nasional seperti Kompas, Republika makan akan mendapatkan AK 2,
tetapi jika dimuat dikoran local /provinsi makan AK nya 1,5.
·
Jika yang ditulis
adalah buku teks pelajaran atau buku yang berisi pengetahuan yang terkait
dengan bidang pendidikan. Buku ini harus bermanfaat bagi guru dan siswa. Jika lolos BSNP maka akan mendapatkan AK 6,
jika diterbitkan oleh penerbit ber ISBN maka AK 3, dan yang non ISBN 1.
·
Karya terjemahan
akan mendapatkan AK 1
·
Buku pedoman guru
AK 1,5
Buku
best seller bisa saja awalnya buku yang bertujuan untuk mendapatkan angka
kredit tetapi oleh penulisnya dijual dipasaran dan laku keras atau menjadi best
seller. Kriteria best seller jika penjualan 30.000-50.000 eksemplar pertahun
atau 3000 eksemplar perbulan. Penerbit tentu akan sangat senang menerbitkan
buku best seller ini.
Ada
6 kiat dalam menulis buku best seller :
1. Menulis buku 2 jam selama sepuluh hari lebih
baik dari pada menulis jam 10 jam x 2 hari. Tahapan inilah yang harus dilakukan
jika buku kita akanmnejadi best seller. Lebih
baik istiqomah menulis buku 2 jam sehari dalam 10 hari dari pada menulis 10 jam
selama 2 hari. Seperti yang Om Jay katakan menulislah setiap hari dan lihatlah
keajaibannya.
2. Miliki dan kumpulkan buku tematik untuk
menunjang tulisan yang akan kita buat.
3. Menulis buku lebih nyaman di sepertiga malam
atau pagi hari antara pukul 3.00 – 06.00.
4. Menulis harus seizin suami / istri untuk
mendapatkan ridho sehingga tulisan kita menjadi bermakna.
5. Sebelum menulis buku dianjurkan berwudhu agar
tulisan kita memiliki ruh.
6. Ketika mentok dalam menulis buku, buatlah
resume dari buku yang sejenis dangan buku yang sedang kita tulis. Sehingga bisa
menjadi tambahan masukan untuk tulisan kita.
Resume
adalah meringkas pokok-pokok penting yang disampaikan narasumber.
Ikhtisar
adalah meringkas pokok penting materi yang disampaikan menurut pendapat
penulis.
Langkah
dalam menulis resume yang baik dan benar:
1. Membaca buku yang akan diresume
2. Tentukan gagasan pokok
3. Menuliskan kembali gagasan pokok secara berurutan. Biasanya gagasan
pokok sering muncul diawal tulisan.
4. Menulis resume dengan ringkas dan padat.
5. Publikasikan resume di blog atau medsos.
Ada
dua jenis penulis :
a. Penulis pemula yang baru memulai menulis
b. Penulis mahir yang sudah terbiasa menulis dan menerbitkan buku.
No comments:
Post a Comment