Sunday 2 August 2020

6 Kiat Menulis Buku Best Seller

Resume  ke 27


 

 

6 Kiat Menulis Buku Best seller

Narasumber :  Encon Rahman

Penulis : Syarifah Rukayah Indra Melina

 

Hari  ini merupakan hari istimewa, bagaimana tidak, pagi tadi seluruh umat Islam diseluruh dunia baru saja merayakan hari Raya Idul Adha atau hari raya Qurban. Setelah melaksanakan shalat Ied dilapangan atau dimasjid-masjid terdekat maka sebagian umat langsung melaksanakan pemotongan hewan Qurban. Pandemi  Covid yang masih mewabah ternyata tidak mengurangi semangat umat untuk merayakan Idul Adha tahun ini. Didaerahku Aceh yang dikenal dengan negeri Serambi Mekkah hari raya Idul adha sama meriahnya dalam merayakan oleh masyaraiakt disini. Bahkan yang kurasakan malah lebih meriah hari raya IDul Adha dibandingkan Idul Fitri. Silaturrahmi dengan saling kunjung kerumah sanak saudara tetap dijalankan. Semoga saja kebiasaan dan budaya ini tetap bertahan sampai kedepan. Sebagai ciri khas daerah atau kearifan lokal daerahku.

Sampe sore tadi kami dirumah masih menerima tamu dari sanak saudara yang berkunjung kerumah. Selseai menunaikan shalat maghrib kubuka handphone ku untuk kembali mengikuti perkuliahan menulis yang dimotori oleh Om Jay dan malam ini pemandu atau moderator juga istimewa yaitu Mr. Bams begitu panggilan akrab dari pak Bambang Purnomo.

Narasumber malam ini memiliki nama lengkap Encon Rahman. Lahir  di Majalengka pada tanggal 5 April 1972. Dan merupakan anak tunggal dari Ibu Ecoh (almh) dan Bapak Darmin (alhm). Pak Encon Rahman  pernah sekolah di SD Negeri Cikampek XV, SMP Negeri Cigasong, Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Majalengka. Selanjutnya kuliah di Universitas Pasundan Bandung Fakultas Pendidikan dan Keguruan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada tahun 2002 ia menjadi santri karya di pesantren Daarut Tauhiid pimpinan Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Enam tahun lamanya Encon Rahman mondok di pesantren  Daarut Tauhiid. Ia berkarya pada program Misykat Lembaga Dompet Peduli Umat (DPU) DT.

Pada saat mondok, Kang Encon Rahman berhasil menjadi juara II tingkat nasional tahun 2005 pada sayembara menulis karya ilmiah dengan judul “Distribusi Zakat Produktif sebagai Alternatif dalam Mengatasi Problem Masyarakat Prasejahtera”. Keberhasilan Encon Rahman dalam dunia tulis menulis mendorongnya pula menjadi pembicara, trainer, dan konsultan ekonomi mikro bersama Iwan Saktiawan di berbagai lembaga BUMN. Tercatat, ia pernah menjadi trainer di PT Arutmin Indonesia Kalimantan, PT Antam Bogor, PT PNM Cabang Jakarta, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Cianjur, Bogor, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka, PT Indonesia Power UBP Suralaya Banten, PT Indonesia Power UBP Merica Jawa Tengah, PT Indonesia Power UBP Saguling Jawa Barat, PT Pertamina UBP balongan Indramayu, PT Pelindo II, PT Jasa Raharja, PT Semen Gresik Jawa Timur, PT Bio Farma (persero) Bandung, dan Bank BRI cabang Bandung.

Kecintaannya pada bidang sosial-pendidikan mendorongnya untuk berkiprah pada tenaga pendidik dan kependidikan. Pada tahun 2006 Encon Rahman tercatat sebagai Guru berstatus PNS yang ditempatkan di Kabupaten Majalengka. Sebagai guru muda Encon Rahman terus berkarya dan berkarya. Pada tahun 2012 ia menjadi Juara III Kreativitas Guru tingkat Nasional dan juara II “Simposium Nasional Program BERMUTU” tingkat Nasional. Pada tahun 2013 Ia menjadi Juara Harapan I Forum ilmiah guru (FIG) SD Tingkat Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya, tahun 2014 ia menjadi Finalis  Inovasi pembelajaran (INOBEL) tingkat nasional untuk jenjang SD. Pada Tahun 2015 Finalis “Anugerah Mahkamah Konstitusi Guru PPKn” Kelompok SD Tingkat Nasional dan juara I tingkat Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2016 Juara I guru berprestasi tingkat nasional dan Guru Inspiratif Jawa Barat “Anugerah Een Sukaesih Awards 2016”. Pada tahun 2017 Encon Rahman mendapat penghargaan sebagai guru internasional dari Princess Maha Chakri Awards (PMCA) Kerajaan Thailand. Pada tahun 2018 ia pun mendapat penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI, Joko Widodo sebagai guru berprestasi di bidang Pendidikan.

Materi yang disampaikan oleh Kang Encon antara lain : 

Ada tiga tujuan seseorang dalam menulis buku :

Ø  Mengembangkan budaya literasi atau koleksi pribadi bentuknya biasanya antologi (buku keroyokan).

Ø  Kenaikan tingkat , (berupa buku solo, karya bersama, PTK, best practice)

Ø  Untuk mendapatkan finansial biasanya buku-buku yang berbicara tentang “How to..”

Jika kita menulis buku untuk dinikmati sendiri  bukan untuk dinikmati orang lain itu baru dinamakan level rendah. Tetapi jika kita menulis buku dan ditawarkan ke penerbit atau diterbitkan sendiri dan menjadi booming atau best seller itu lah yang dinamakan level tinggi. Karena outputnya bisa dinikmati dan bermanfaat bagi orang banyak.  

Memasarkan buku juga harus dipelajari oleh seorang penulis. Bukan hanya menulis dan memproduksi buku, seperti yang sudah dilakukan oleh Om Jay yang sudah mampu memproduksi buku dan memasarkan buku dan menjadi best seller. Om Jay yang focus ke blogger dan Informatika menjadi branding untuk Om Jay. Kita sebagai penulis juga harus memiliki branding  yang menjadi ciri khas kita agar lebih dikenal.

Jika kita akan menulis buku yang tujuannya untuk angka kredit maka kita harus mempedomani  10 jenis buku pendidikan yang bisa dijadikan angka kredit seperti :

1.      Buku karya bersama

2.      PTK atau best practice

3.      Tulisan ilmiah poluler (artikel)

4.      Tulisan hasil penelitian

5.      Buku teks pelajaran

6.      Buku pengayaan

7.      Buku pedoman guru

8.      Modul/diktat pelajaran

9.      Buku bidang pendidikan

10.  Buku terjemahan

 

·         Buku karya bersama adalah buku yang ditulis maksimal 4 orang, dimana penulis utama mendapatkan  nilai 40 % dan penulis ke 2, 3 dan 4 mendapatkan 20 %.

·         PTK dan Best Practice adalah publikasi hasil penelitian dalam bidang pendidikan yang dilakukan di sekolah. Dan angka kreditnya sudah diatur 4. Jika dijurnal ilmiah AK nya 3.

·         Jika kita menulis artikel yaitu tulisan ilmiah dibidang pendidikan dan dimuat dikoran. Jika diterbitkan dikoran level Nasional seperti Kompas, Republika makan akan mendapatkan AK 2, tetapi jika dimuat dikoran local /provinsi makan AK nya 1,5.

·         Jika yang ditulis adalah buku teks pelajaran atau buku yang berisi pengetahuan yang terkait dengan bidang pendidikan. Buku ini harus bermanfaat bagi guru dan siswa.  Jika lolos BSNP maka akan mendapatkan AK 6, jika diterbitkan oleh penerbit ber ISBN maka AK 3, dan yang non ISBN 1.

·         Karya terjemahan akan mendapatkan AK 1

·         Buku pedoman guru AK 1,5

Buku best seller bisa saja awalnya buku yang bertujuan untuk mendapatkan angka kredit tetapi oleh penulisnya dijual dipasaran dan laku keras atau menjadi best seller. Kriteria best seller jika penjualan 30.000-50.000 eksemplar pertahun atau 3000 eksemplar perbulan. Penerbit tentu akan sangat senang menerbitkan buku best seller ini.

Ada 6 kiat dalam menulis buku best seller :

1.      Menulis buku 2 jam selama sepuluh hari lebih baik dari pada menulis jam 10 jam x 2 hari. Tahapan inilah yang harus dilakukan jika buku kita akanmnejadi best seller.  Lebih baik istiqomah menulis buku 2 jam sehari dalam 10 hari dari pada menulis 10 jam selama 2 hari. Seperti yang Om Jay katakan menulislah setiap hari dan lihatlah keajaibannya.

2.      Miliki dan kumpulkan buku tematik untuk menunjang tulisan yang akan kita buat.

3.      Menulis buku lebih nyaman di sepertiga malam atau pagi hari antara pukul 3.00 – 06.00.

4.      Menulis harus seizin suami / istri untuk mendapatkan ridho sehingga tulisan kita menjadi bermakna.

5.      Sebelum menulis buku dianjurkan berwudhu agar tulisan kita memiliki ruh.

6.      Ketika mentok dalam menulis buku, buatlah resume dari buku yang sejenis dangan buku yang sedang kita tulis. Sehingga bisa menjadi tambahan masukan untuk tulisan kita.

Resume adalah meringkas pokok-pokok penting yang disampaikan narasumber.

Ikhtisar adalah meringkas pokok penting materi yang disampaikan menurut pendapat penulis.

Langkah dalam menulis resume yang baik dan benar:

1.      Membaca buku yang akan diresume

2.      Tentukan gagasan pokok

3.      Menuliskan kembali  gagasan pokok secara berurutan. Biasanya gagasan pokok sering muncul diawal tulisan.

4.      Menulis resume dengan ringkas dan padat.

5.      Publikasikan resume di blog atau medsos.

Ada dua jenis penulis :

a.      Penulis pemula yang baru memulai menulis

b.      Penulis mahir yang sudah terbiasa menulis dan menerbitkan buku.

 


No comments:

Post a Comment

Sifat Koligatif larutan in Life

Pernahkah kamu membuat bikin teh manis panas? Ketika air panas sudah dituang ke gelas berisi teh celup dan gula, lalu diaduk, apa yang terj...