WORKSHOP PENDIDIKAN
Hari ini, Minggu 11 Oktober saya mendapat kesempatan mengikuti Workshop Pendidikan yang diselenggarakan di hotel Grand Nanggroe Banda Aceh. Sebenarnya yang diundang pada acara ini adalah kepala-kepala sekolah dari TK hingga SMA diwilayah kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Namun kepala sekolah meminta saya untuk mewakilinya pada kegiatan ini.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh "Illiza Center" , sebuah lembaga milik Illiza Sa'adudin Jamal , mantan Walikota Banda Aceh yang kini telah menjadi anggota DPR RI. karena beliau adalah anggota komisi 10 yang membidangi pendidikan, beliau selanjutnya membuat suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencari masukan dari berbagai pihak yang terlibat langsung dengan pendidikan di Aceh. Kegiatan ini diisi dengan penyampaian materi oleh pakar-pakar dibidangnya, seperti Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar, Staf Ahli Dinas Pendidikan Aceh, ketua PGRI Kota Banda Aceh serta tak ketinggalan Bu Illiza atau lebih akrab dipanggil Bunda Illiza selaku penyelenggara kegiatan ini.
Ada beberapa hal yang menarik dan penting ya saya dapat ambil dari materi yang disampaikan antara lain dari penyampaian bapak DR. Saminan selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh. beliau meyoroti bahwa ada perubahan paradigma pembelajaran dari yang sebelum ini dilakukan. Selama ini kita menganggap bahwa yang namanya pembelajaran harus dilakukan dengan tatap muka, namun karena situasi dan kondisi pandemi Covid ini, maka semua tatanan selama ini berubah total. hampir disemua sekolah ditanah air ini melakukan pembelajaran jarak jauh. karena mengingat kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka langsung. Bentuk atau model pembelajaran jarak jauh yang umumnya dilakukan adalah pembelajaran "daring". Namun pelaksanaannya tentulah tidak semudah membali telapak tangan, melakukan hal yang baru bagi sebagian guru dan siswa tentu akan memiliki beberapa kendala. Namun pembelajaran tetap harus dilakukan, dan ini menuntut kesiapan dari berbagai sektor tehnisnya.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh jika dilihat dari sisi kepala sekolah ada beberapa kendala yang mungkin dihadapi antara lain :
* ada bermacam-macam tipe guru disekolah.
* jiwa dan hati guru yang belum berwujud sebagai pendidik.
* mengajar hanya sekedar melepaskan tanggung jawab rutinitas.
* pembelajaran yang masih menitik beratkan pada aspek kognitif
*Peningkatan kompetensi guru masih harus di "seuleung"
Selanjutnya menurut beliau melanjutkan sebagai solusinya beliau diperlukan paradigma baru untuk guru yang meliputi;
* Pendidikan Jiwa,
* Pendidikan Hati,
* Pendidikan Kognitif,
* Pendidikan Inovatif.
* Seorang guru harus mempunyai jiwa pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar.
* Selanjutnya guru wajib menguasai inovasi pembelajaran.
* Mampu memperhatikan perkembangan jiwa dan hati peserta didik dalam belajar.
* Mengajarkan peserta didik mampu berkomunikasi dan berkolaborasi.
* mengajarkan peserta didik kemampuan numerisasi, literasi dan karakter.
* lakukan evaluasi untuk setiap kemampuan peserta didik (kemampuan mengamati, mengidentifikasi, menyebutkan).
Sedangkan untuk kepala sekolah dibutuhkan :
* memiliki visi dan misi kedepan sesuai dengan kondisi untuk mencetak generasi emas Banda Aceh 2045.
* memiliki tatakelola yang valid, transparan dan akuntabel.
Diakhir penyampaian materi beliau mengutip ayat Alquran mengenai tingginya posisi seorang pendidik.
يَرۡفَعِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ ۙ وَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ دَرَجٰتٍ ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡ
"..niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Q>S Al-Mujaadilah/58:11).
Alhamdulillah bertambah lagi hari ini pengetahuan dan pemahaman saya mengenai peran guru dan kepala sekolah.
No comments:
Post a Comment