Siang ini kami masih duduk diruanganku. Hari telah menunjukkan pukul 14.00. Suasana sekolah sudah sepi. Hanya kami berdua yang berada diruangan ini. Dengan pintu ruangan yang terbuka masih kulihat dari kejauhan tiga orang siswa yang tengah menunggu dijemput orang tuanya. Mereka terlihat asyik mengobrol sambil memegang hendphone ditangan mereka.
Sudah hampir satu jam aku mendengarkan curhatan temanku, sebut saja ibu A. Ia seorang ibu yang memiliki 3 anak yang harus menanggung semua biaya hidup keluarganya. Sudah hampir 28 tahun ia berkeluarga, namun tak sekalipun suaminya menafkahi mereka dengan berbagai alasan.
Sebenarnya suaminya masih sehat dan masih bisa berusaha, namun entah kenapa alasannya menurut ibu A si suami tidak menafkahi ia dan anak-anaknya.
Ibu A bercerita suaminya berasal dari keluarga kaya raya, yang memiliki beberapa usaha keluarga. ketika berumah tangga dengan ibu A si suami masih mengelola salah satu usaha keluarganya. Namun entah mengapa hanya beberapa tahun kemudian hingga saat ini suaminya tidak lagi mengelola apapun dari usaha keluarga, ibu A tidak mengetahui sebabnya. Karena ibu A takut dikatakan terlalu mencampuri keluarga suami. Dan berikutnya dari tahun ke tahun ibu A lah yang menjadi tulang punggung keluarga.
Seperti saat ini ketika ia berkeluh kesah padaku menceritakan kisahnya. Ada rasa sedih dihatiku mendengar penuturan ibu A. Karena setahuku tanggung jawab memberi nafkah adalah suami, kecuali jika si suami sudah tidak memungkinkan untuk menafkahi seperti sakit atau hal yang membuat udzur lainnya. Mendengar penuturan ibu A hatiku merasa miris, apalagi ketika saya menanyakan kenapa ia ga pernah meminta biaya hidup dari suaminya itu. "udah beberapa kali saya coba bu.." jawab bu A ketika kucoba menanyakannya. "..ujung-ujungnya ia pasti marah, dan ucapan yang selalu ia ucapkan bahwa ia akan ganti semuanya jika warisan keluarganya sudah ia dapatkan" lanjut bu A. Dan ia akan mengancam dan merembet ke masalh-masalah lainnya.." lanjut bu A. Aku terkejut mendengarkannya. Tak kusangka ibu A yang terlihat kalem dan baik hati itu menanggung permasalahan berat keluarganya. Tak pernah kulihat raut sedih selama ini ketika ia mengajar atau ketika bertemu dengannya disetiap kesempatan. ia merupakan figuer gru yang baik menurutku. seorang guru yang cerdas dan punya prestasi. Bahkan sebagai seorang guru ia aktif membimbing siswa dikegiatan ekskul. ternyata dibalik itu semua ada segunung masalah yang mengganggunya.
No comments:
Post a Comment