Thursday 2 July 2020

SOP KEPALA IKAN

SOP KEPALA IKAN



Penulis : Syarifah Rukayah Indra Melina


Sore itu aku tengah beraktivitas didapur untuk mempersiapkan menu buka puasa. Aku dan suami saat itu tengah berpuasa Sunnah Senin-Kamis. Meskipun hanya menu sederhana namun untuk berbuka puasa tetap ada bedanya dengan menu sehari-hari. Puasa Sunnah memang rutinitas suami kami. Terutama bagi suamiku, berpuasa membuat badannya terasa ringan dan leluasa bergerak begitu menurutnya. Dengan penyakit DM yang diidapnya, puasa membuat gula darahnya lebih terkontrol, sehingga selain puasa Senin Kamis, puasa-puasa Sunnah lainnya pun ia kerjakan. Memang banyak fadhilah nya jika puasa dilaksanakan sesuai tuntunannya.

Aku tengah mencuci peralatan masak dan anak ku yang perempuan yang bernama Ulya tengah menyapu rumah ketika terdengar suara dari arah samping rumah. “assalamualaikum…” begitu suara terdengar. Suara yang kukenal. Ya , suara tetangga ku. Aku dan anak ku Ulya menjawab salamnya  serentak. Ulya segera membukakan pintu dan mempersilakan bu Asiah untuk masuk. Namun dengan halus beliau menolaknya..sambil tersenyum beliau menyerahkan sebuah mangkok besar ditangannya keanakku. “ ini untuk kakak ..” katanya pada Ulya anakku. “ terima kasih bu..” balas Ulya dan segera memanggilku. Aku  segera menuju kesana dan kuajak bu Asiah untuk masuk dulu. Bu Asiah menolaknya karena ia juga tengah mempersiapkan berbuka puasa . Alhamdulillah ..terasa senang mendengarnya karena tetanggaku juga melakukan ibadah puasa. Memang sesuai dalil dan fadhilahnya  bahwa ibadah puasa akan menjaga kesehatan tubuh .

Setelah mengucapkan terima kasih dan dan berbincang sesaat bu Asiah kembali kerumahnya. Anakku Ulya masih memegang mangkok besar itu, sambil berjalan ia mendekatkan hidungnya ke mangkok tersebut, ..”wow..lezatnya “ dengan gaya khasnya Ulya berseru.  “…apa itu kak?..” tanya ku pada Ulya yang tengah menuju meja makan untuk meletakkan mangkok pemberian bu Asiah. “..Sop Kepala Ikan Mi..” “ Habis nyapu kami makan ya Mi..sop kepala ikannya  menggoda..”kata Ulya. “boleh Kak..mau berapa potong juga boleh..”kataku padanya. Ulya memang menghindari makan di malam hari, ia akhir-akhir ini membiasakan dirinya makan saat sore sesuai yang ia baca dari buku kesehatan yang rutin ia baca. Maklumlah anak gadis, selalu mencari berbagai info dan tips untuk mencegah kenaikan berat badannya.

Sop kepala ikan adalah masakan yang sering dimasak tetangga kami. Mereka berasal dari Makassar. Sudah 3 tahun ini mereka menetap di wilayah kami karena suaminya yang bertugas di Kodam. Bu Asiah memiliki 2 orang anak yang masih bersekolah di SD. Beliau sangat pandai memasak terutama masakan khas daerahnya Makassar. Sop Kepala ikan salah satunya yang merupakan masakan favorit mereka. Sop kepala ikan dibuat dari bahan kepala ian Tuna yang dimasak dengan bumbu khas ala Makassar seperti jahe, kunyit, daun kemangi dll. Kuahnya encer dan berwarna kuning. Baunya sangat menggoda, apalagi ketika bu Asiah sedang memasak, wanginya sampai kerumahku. Dan kamipun sudah hapal dengan bau khas sop kepala ikan ini.


Telah menjadi kebiasaan kami sering berbagi makanan pada tetangga. Bisa masakan yang dimasak sehari-hari atau oleh-oleh makanan jika pulang bepergian, dan biasanya dilanjutkan dengan membalas lagi antaran makanan tadi dengan pemberian makanan lain yang ada dirumah.  Saling balas membalas pemberian ini terus berlanjut. Tradisi ini memang sudah dilakukan sejak orang tua kami dulu dan kami tetap meneruskan tradisi itu hingga sekarang, karena banyak sekali hal positif yang diperoleh dari saling memberi / mengantar makanan ini antara lain rasa persaudaraan  dan keakraban dengan tetangga terasa makin baik, ada saling perhatian dengan tetangga, dan kita jadi tahu masakan dari  berbagai daerah , jika tetangga kita berasal dari daerah lain dan banyak hal positif lainnya.

Ulya sudah menyelesaikan tugas menyapu rumahnya, dan kulihat ia sudah duduk di meja makan menikmati sop kepala ikannya. Begitu menikmatinya ia makan dengan menu yang ia suka ini,  “Sop Kepala Ikan Tuna khas Makassar”, hingga ia tak menyadari aku yang memperhatikannya dari jauh sambil tersenyum. Terima kasih bu Asiah, terima kasih Sop Kepala Ikannya, pemberian ibu sangat disukai anak kami dan kami sekeluarga. Insyaallah tradisi ini akan terus kita jalankan. Semoga berikutnya kami juga akan diberi kesempatan membalas pemberianmu. Saling berbalas untuk seterusnya. Dan semoga tradisi ini juga bisa kita turunkan pada anak keturunan kita.

 

 


2 comments:

Sifat Koligatif larutan in Life

Pernahkah kamu membuat bikin teh manis panas? Ketika air panas sudah dituang ke gelas berisi teh celup dan gula, lalu diaduk, apa yang terj...