Sunday, 29 November 2020

Workshop Penyusunan soal HOTs

 


Ada yang terlupakan ... setelah tiga hari kegiatan baru kuingat untuk sekedar menuangkan ini pada sebuah tulisan. Alhamdulillah selama tiga hari ini saya mendapat kesempatan untuk mengikuti lokakarya penyusunan soal HOTs. Peserta lokakarya ini merupakan guru-guru hebat dari seluruh kabupaten, kota di Aceh. Guru-guru terlihat mendominasi kegiatan ini.Meskipun usia muda, tetapi semangat untuk menimba ilmu masih belum pudar dalam diri. Jika mendapat kesempatan untuk menimba ilmu pada berbagai kegiatan masih tetap semangat kuikuti. 
Pada kegiatan lokakarya kali ini kami membahas tentang apa itu soal HOTs, apa yang menjadi ciri-ciri soal HOTs, bagaimana cara penyusunan soal HOTs, apa saja langkah-langkah atau tahap yang harus dilakukan dalam menyusun soal HOTs.
Yang menjadi ciri-ciri soal HOTs itu antara lain:
* Mengandung analisa
* Bersifat logis
* Kebaruan
* Adanya stimulus
Suatu soal dikatakan HOTs bila mengandung:
1. Alih Pembelajaran.
2. Berpikir Kritis
3. Pemecahan Masalah
4. Berpikir Logika


Workshop kali ini diampu oleh pemateri-pemateri hebat seperti Prof. Darni Daud mantan Rektor Unsyiah, ibu Zayyana Putri yang merupakan dosen Serambi Mekah, bapak Jhon Abdi, bapak Muhammad Toha dan pak Didi, yang berperan sebagai instruktur hebat. 
bak sekali pengalaman yang didaptkan dari kegiatan ini, semakin memperdalam pemahaman saya dalam membuat dan menyusun soal HEBAT. 
Tidak ada kegiatan yang sia-sia dan tidak ada ilmu yang bermanfaat begitulah selalu yang menjadi motto saya dalam setiap mengikuti kegiatan.
Salam HOTs

Monday, 16 November 2020

 Pagi ini sebelum pukul 7 saya sudah sampai disekolah, langsung menuju ke ruang Lab Komputer 1 disekolah. ternyata asiswa-siswa 3 T sebagian sudah sampai di sekolah lengkap dengan pakaian sekolah seperti yang diamanatkan.  Menurut jadwal mereka akan melakukan diskusi FGD melalui VC Whatsapp. pada pukul 7.30.  Sementara menunggu merekapun  menikmati sarapan pagi  yang telah saya siapkan untuk mereka. tak lama kemudian siswa 3 T putra pun datang menyusul.

Tepat pukul 7.30 breefing dengan panitia ADEM 3 T pusat dimulai dengan menggunakan room meeting aplikasi Zoom. Panitia pusat ADEM 3T memberikan arahan hal-hal yang akan kami  selaku guru pendamping dan siswa lakukan  pada hari ini dan berikut pelaporannya. 

setelah waktu menunjukkan pukul 9 anak-anak kami siswa 3T yang sudah standby di ruang Lab Komputer sekolah kami pun melakukan diskusi FGD lewat VC grup Whatsapp yang sudah dibuat sebelumnya. terdengar suara percakapan mereka dengan pembimbingnya. terkadang terdengar suara cekikikan mereka ketika berdiskusi. ini menandakan bahwa mereka melakukan FGD nya dengan santai dan tidak ada beban. sebagian yang bisa saya dengar adalah pertanyaan dari pembimbing yang menanyakan apa yang menjadi bakat mereka dan juga ada pertanyaan tentang sifat atau perilaku apa saja yang menonjol pada diri mereka saat ini. Dan terdengar mereka menjawabnya dengan lancar disertai suara tawa renyah mereka. Saya melihat diskusi ini begitu hidup, tentulah ini dipandu oleh pembimbing dari WAG mereka yang sangat menguasai tehnik bertanya dan diskusi dengan siswanya. 

Lima belas menit  menjelang pukul 10, diskusi berakhir, dan setelah istirahat sejenak, mereka pun melanjutkan dengan psikotest tepat pukul 11.00. ada beberapa kendala ketika memulai psikotest online ini, seperti yang dalami oleh dua orang siswa kami yang password dan username nya sedang digunakan, sehingga minta di reset login. Alhmdulillah setelah  dilaporkan pada tim IT panitia pusat, segera direset dan mereka dapat melanjutkan psikotest online nya. 

Pukul .11   psikotest online ini berakhir. saya bersyukur tidak ada kendala yang berarti pada test kali ini, Tentunya ini berkat kerja sama yang dilakukan dengan pihak pengelola Lab Komputer yang alhamdulillah telah menyiapkan ruangan sedimikian lupa, sehingga akses internet tidak menjadi kendala. dan bapak kepala sekolh juga sempat memantau kegiatan ini. Saya selaku pendamping sangat bahagia melihat kesungguhan anak-anak kami dalam mengikuti kegiatan ini, sehingga bisa dikatakan tidak ada kendala yang berarti pada kegiatan hari ini. 

Terimakasih pada semua pihak yang terlibat, juga pada panitia pusat ADEM 3 T yang menyelenggarakan kegiatan ini. 

Wednesday, 4 November 2020

WEBINAR AGKI / PPSI ACEH

 WEBINAR AGKI

Cuaca pagi ini memperlihatkan matahari pagi seperti malu-malu mengeluarkan cahayanya. Anginpun sepertinya malas-malasan melebarkan sayapnya.  Pagi ini aku mengerjakan pekerjaan rutin dirumah yang kupercepat dari hari biasanya. bermain bulutangkis setiap pagi bersama putra bungsu ku setelah meminta izinnya tak kami lagukan pagi ini. setelah menyiapkan menu sarapan dan persiapan makan siang untuk suami dan anak-anakku, segera kubersiap-siap ke sekolah. Sesuia jadwal kami akan melaksanakan webinar AGKI Aceh. kegiatan webinar kali ini akan diisi olej bu Lastri yang berprofesi sebagai dosen Unsyiah, beliau dikenal sebagai dosen senior dan merupakan pakar pada bidang pembelajaran berbasis nilai di Universitas ternama di Aceh ini. 

Bebrapa hari sebelumnya aku sudah menghubungi beliau, untuk meminta kesediaannya menjadi narasumber pada kegiatan werbinar kali ini. Sebagai salah seorang pengurus dan panitia webinar, aku mendapat tugas untuk menghubungi narasumber. alhammdulillah bu Lastri bersedia dan merespon baik kegiatan ini. 

Sebenarnya sebulan sebelumnya kami pernah diskusi di mediasosial mengenai ilmu  yang beliau ini. akupun menyatakan ingin belajar lebih dalam lagj dengannya. bu Lastri pun menyanggupi jika diundang pada kegiatan yang diadakan.

Seperti pada pagi ini, alhamdulillah bu Lastri sedang memberikan materinya, pembelajaran berbasis nilai. Beliau menjelaskan bahwa tugas kita semua guru tidak sekedar memberikan pengetahuan pada siswa, namun juga menyelipkan pemberian nilai yang terkandung dalam materi tersebut. setiap materi pembelajran dapat dikaitkan dengan nilai, baik itu nilai karakter / akhlak atau nilai keagamaan. sehingga ilmu yang mereka terima menjadi lebih bermakna. dengan memberikan contoh-contoh penerapannya dalam pembelajaran kimia, bu Lastri  menekankan bahwa guru harus mempunyai tanggungjawab moral untuk menyampaikan nilai yang terkandung dalam suatu materi yang diajarkannya.

Sungguh sangat menarik sekali apa yang disampaikan, rekan-rekan guru peserta webinar AGKI Aceh pun terlihat antusias, terbukti dengan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan sehingga waktu pelaksanaan pun menjadi melebihi dari waktu yang disediakan.

Terimakasih bu Lastri atas ilmu yang diberikan. sangat bermanfaat sekali bagi kami, dan insyaallah kamipun akan mencoba menerapkan dalam pembelajaran kami di kelas, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.  

Thursday, 15 October 2020

 

Pagi ini matahari telah muncul dengan gagahnya setelah beberapa hari yang lalu seperti enggan mengunjukkan dirinya. bertemankan angin yang bertiup menerpa setiap dedaunan yang membuatnya bargoyang riang gembira. 

Panas pagi membuat semangatpun mulai mengalir. Dengan membuka laptop untuk memulai aktifitas pagi ini, saya memulainya dengan mengaktifkan LMS pembelajaran disekolah kami yaitu bdr sman4. Saya teringat jadwal yang sudah diumumkan di group WA. Pukul 10 webinar yang diselenggarakan  Quipper  diisi oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya. Webinar dimulai dengan penyampaian oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh. Pada paparannya bapak Kepala Dinas menyampaikan bagaimana kebijakan Dinas Pendidikan Aceh terkait pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh hampir diseluruh sekolah. Beliau juga memberikan apresiasi kepada seluruh  sekolah pelaksana pembelajaran jarak jauh dan Quipper yang ikut berpartisipasi untuk membantu dalam penyelanggaran pembelajaran jarak jauh. 

Materi berikutnya di sampaikan oleh bapak Muhibbul Kibri selaku ketua MKKS. Beliau menyampaikan pengharapannya agar Quipper  dapat menyelenggarakan bantuan penyelenggarakan pendidikan jarak jauh. dan berharap tidak ada kendala dalam jaringan sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar. selanjutnya beliau juga mengharapkan agar kepala sekolah tetap terus memantau aktifitas pembelajaran disekolahnya. 

Penyampaian materi berikutnya dipaparkan oleh ibu Erlawana selaku kepala sekolah SMAN 7 Banda Aceh sebagai sekolah penyelenggara Quipper. Beliau menceritakan pengalaman sekolahnya selama menyelenggarakan pembelajaran disekolahnya dengan menggunakan LMS Quipper.   

Monday, 12 October 2020

 


    WORKSHOP PENDIDIKAN


Hari ini, Minggu 11 Oktober saya mendapat kesempatan mengikuti Workshop Pendidikan yang diselenggarakan di hotel Grand Nanggroe Banda Aceh. Sebenarnya yang diundang pada acara ini adalah kepala-kepala sekolah dari TK hingga SMA diwilayah kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Namun kepala sekolah meminta saya untuk mewakilinya pada kegiatan ini.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh "Illiza Center"  , sebuah lembaga milik Illiza Sa'adudin Jamal , mantan Walikota Banda Aceh yang kini telah menjadi anggota DPR RI. karena beliau adalah anggota komisi 10 yang membidangi pendidikan, beliau selanjutnya membuat suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencari masukan dari berbagai pihak yang terlibat langsung dengan pendidikan di Aceh. Kegiatan ini diisi dengan penyampaian materi oleh pakar-pakar dibidangnya, seperti Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar, Staf Ahli Dinas Pendidikan Aceh, ketua PGRI Kota Banda Aceh serta tak ketinggalan Bu Illiza atau lebih akrab dipanggil Bunda Illiza selaku penyelenggara kegiatan ini.

Ada beberapa hal yang menarik dan penting ya saya dapat ambil dari materi yang disampaikan antara lain dari penyampaian bapak DR. Saminan selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh. beliau meyoroti bahwa ada perubahan paradigma pembelajaran dari yang sebelum ini dilakukan. Selama ini kita menganggap bahwa yang namanya pembelajaran harus dilakukan dengan tatap muka, namun karena situasi dan kondisi pandemi Covid ini, maka semua tatanan selama ini berubah total. hampir disemua sekolah ditanah air ini melakukan pembelajaran jarak jauh. karena mengingat kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka langsung. Bentuk atau model pembelajaran jarak jauh yang umumnya dilakukan adalah pembelajaran "daring". Namun pelaksanaannya tentulah tidak semudah membali telapak tangan, melakukan hal yang baru bagi sebagian guru dan siswa tentu akan memiliki beberapa kendala. Namun pembelajaran tetap harus dilakukan, dan ini menuntut kesiapan dari berbagai sektor tehnisnya.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh jika dilihat dari sisi kepala sekolah ada beberapa kendala yang mungkin dihadapi antara lain :

* ada bermacam-macam tipe guru disekolah.

* jiwa dan hati guru yang belum berwujud sebagai pendidik.

* mengajar hanya sekedar melepaskan tanggung jawab rutinitas.

* pembelajaran yang masih menitik beratkan pada aspek kognitif

*Peningkatan kompetensi guru masih harus di "seuleung"

Selanjutnya menurut beliau melanjutkan sebagai solusinya beliau diperlukan paradigma baru untuk guru yang meliputi; 

* Pendidikan Jiwa, 

* Pendidikan Hati, 

* Pendidikan Kognitif, 

* Pendidikan Inovatif. 

* Seorang guru harus mempunyai jiwa pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar. 

* Selanjutnya guru wajib menguasai inovasi pembelajaran.

* Mampu memperhatikan perkembangan jiwa dan hati peserta didik dalam belajar.

* Mengajarkan peserta didik mampu berkomunikasi dan berkolaborasi.

* mengajarkan peserta didik kemampuan numerisasi, literasi dan karakter.

* lakukan evaluasi untuk setiap kemampuan peserta didik (kemampuan mengamati, mengidentifikasi, menyebutkan).

Sedangkan untuk kepala sekolah dibutuhkan :

* memiliki visi dan misi kedepan sesuai dengan kondisi untuk mencetak generasi emas Banda Aceh 2045.

* memiliki tatakelola yang valid, transparan dan akuntabel.

Diakhir penyampaian materi beliau mengutip ayat Alquran mengenai tingginya posisi seorang pendidik.

 يَرۡفَعِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ ۙ وَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ دَرَجٰتٍ ‌ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡ

"..niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Q>S Al-Mujaadilah/58:11).

Alhamdulillah bertambah lagi hari ini pengetahuan dan pemahaman saya mengenai peran guru dan kepala sekolah.


Tuesday, 6 October 2020

World Teacher's day

 

Ternyata hari ini 5 Oktober merupakan hari guru sedunia. Sayapun sebagai guru baru mengetahuinya. entah apa yang menyebabkan kealpakan saya selama ini, hingga hari yang bersejarah ini luput dari perhatian saya selama ini.

Sebagai seorang guru saya memahami bahwa memang bukan Anugerah yang kami harapkan. tidak juga penghargaan dan acara-acara seremonial yang megah dan menghamburkan uang yang diinginkan. Namun melihat situasi hari demi hari dimana guru seolah tak dibutuhkan lagi. Seolah seolah seolah mengatakan bahwa tehnologi sudah dapat menggantikan peran guru. Benarkah?

Mungkin kita tidak perlu mencari pembenaran atau tidaknya pendapat tersebut. Namun yang penting digaris bawahi adalah hakikat seorang guru. Guru tidak sendiri-mata sebagai "pendidik" yang   mentransfer pengetahuan   , tapi juga seorang "pendidik" yang   mentransfer nilai  dan sebagai "pembimbing" yang memberikan pengarahan dan para peserta didik dalam belaj ar. Guru juga adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, terutama di sekolah, untuk mencapai kedewasaan peserta didik sehingga ia menjadi manusia yang paripurna dan siaga tugas-tugasnya sebagai manusia. 

Bagaimana peran seorang guru?

Guru memiliki beberapa peran, antara lain:

  • Melayani kegiatan belajar peserta didik.
  • Memanfaatkan lingkungan, baik ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, dan
  • Memberikan rangsangan, bimbingan pengarahan, dan pelatihan siswa.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: (a) menciptakan suasana pendidikan yang menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis, (b) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (c) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan berada sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.UU ini memberikan kepercayaan penuh kepada pendidik agar dapat menciptakan pendidikan yang mempunyai makna, menyenangkan, dan dinamis bagi peserta didik.

Guru merupakan faktor penentu dalam proses penyelenggaraan pendidikan, karena hakekat guru adalah untuk mendidik, yakni mengupayakan seluruh potensi anak didik, baik potensi psikomotor, kognitif maupun potensi afektif. Di samping itu, tanggungjawab peserta didik yang paling utama adalah peran orang tua dalam keluarga baik perkembangan jasmaninya maupun perkembangan rohaninya.

Pelaksanaan hakekat guru membutuhkan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan demikian tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai seorang guru. Keahlian sebagai guru profesional harus menguasai seluk beluk pendidikan dan mengolah dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan. Memahami konsep ini, pendidik juga dituntut memiliki profesi atau keahlian yang handal dalam semua komponen pendidikan. Komponen pendidikan yang dimaksud adalah mulai dari perangkat tujuan pendidikan sampai kepada pelaksanaan pendidikan dalam proses belajar mengajar.

Apakah Fungsi Guru itu?

Seorang guru baru dikatakan sempurna jika fungsinya sebagai pendidik dan juga berfungsi sebagai pembimbing. Seorang guru menjadi pendidik yang sekaligus sebagai seorang pembimbing. Sebagai pendidik guru juga harus melakukan bimbingan dalam arti menuntun sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

Peran Guru selama Pandemi

Saya merasa terenyuh mendengar sebagian pendapat yang mengatakan   guru sekarang punya banyak waktu beristirahat semenjak adanya kebijakan pemerintah memindahkan proses-belajar ke rumah.Betapa enaknya guru saat ini, tidak perlu mengajar, cukup hanya dengan memberi tugas-tugas kepada peserta didiknya dan selanjutnya para orang tualah yang disibukkan harus mengajar putra-putrinya dirumah. Pendapat ini memang tak sepenuhnya salah. Dan mungkin kita bisa memahaminya sebagai keluhan orang tua yang merasakan betapa beratnya beban mengajar anak mereka, sementara ada tugas dan pekerjaan lain yang harus diselesaikan.

 Jikalah kita mau sedikit menyibak bagaimanakah aktivitas seorang guru dalam masa pandemic ini, kita akan melihat bahwa justru masa sekarang, guru punya pekerjaan yang berlipat. Jauh lebih berat dibanding mengajar di dalam kelas dan jauh lebih sulit dibanding bertatap muka langsung dengan peserta didiknya di sekolah, seperti sebelum adanya pandemic Corona ini. Mereka tak mengenal istilah siang atau malam. Benar-benar hari yang menguras pikiran dan waktunya. Terutama guru yang tak mengabaikan tanggungjawabnya.

Jika sebelum terjadi situasi seperti sekarang ini, para guru punya tanggung jawab lebih spesifik ke anak didik, maka sekarang  tanggung jawabnya sudah bertambah. Pembelajaran yang saat ini dilakukan secara online dihampir semua daerah. Dan yang menjadi media perantara antara guru dan peserta didiknya dalam proses belajar-mengajar via online  adalah  gadget dan alat komunikasi  lain seperti laptop dan komputer. Guru  akan menyampaikan bahan pembelajaran  ke peserta didiknya dengan menggunakan aplikasi tertentu yang dipilih oleh sekolah untuk media pendukung proses belajar. Peserta didik kemudian akan mengaksesnya melalui android atau laptop yang dimilikinya.  Atau kegiatan belajar juga dapat dilakukan dengan tatap muka langsung secara online atau dikenal dengan istilah web meeting, dimana peserta didik bisa berkomunikasi langsung dengan gurunya.

Hanya saja, cara ini tidak semua berjalan lancar dan efektif.  Hal ini mengingat, tidak sedikit keluarga  yang tidak memiliki alat komunikasi yang dilengkapi dengan fasilitas teknologi memadai. Seperti smartphone. Jangankan  di pedesaan dan daerah terpencil,  di wilayah perkotaan saja, kendala ini masih banyak ditemukan.

Permasalahan lain juga muncul yaitu menghadapi karakter orang tua/wali yang terkesan cuek terhadap anaknya. Tak punya  kesempatan untuk mengarahkan anaknya mengikuti proses-belajar yang disampaikan gurunya.  Juga bersifat masa bodoh mengingatkan anaknya mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.  Tentunya kendala ini disebabkan banyak factor lagi jika kita uraikan satu persatu.

Begitu pula dengan sebagian peserta didik yang tergolong malas. Diberikan tugas, namun tak dikerjakan.  Kegiatan belajar daring pun tak diikuti dengan alasan tidak punya kuota, meskipun orangtuanya sudah memberikan uang jajan yang lebih dari cukup.  Ketika  dihubungi berulangkali, tapi tak ada respon atau jawaban. Ditambah lagi yang memang di rumahnya tak ada yang punya alat komunikasi.

Situasi ini, membuat guru serba dilematis. Di sisi lain, bagian tanggungjawabnya untuk terus memastikan proses belajar-mengajar tetap berlanjut di tengah pandemi. Namun  naluri kemanusiaannya tak sampai hati juga membiarkan ada anak didiknya yang ketinggalan pelajaran. Sebagai masyarakat guru juga memahami situasi yang serba sulit saat ini yang membuat banyak orang mengalami kesusahan terutama masalah ekonomi. Tentunya sebagian guru tak sampai hati jika pembelajaran online berlangsung berjam-jam, sehingga beban kuota yang harus mereka tanggung juga tidak sedikit.

Tugas dan tanggung jawab yang tak kalah beratnya dihadapi sejumlah guru, adalah persiapan ulangan atau ujian sekolah secara online. Harus memastikan terlebih dahulu semua anak didiknya punya perangkat teknologi yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal-soal ujian. Minimal meminjam sementara ke keluarga atau kerabat yang lain, bila di dalam rumahnya tak ada alat komunikasi yang terhubung dengan internet.

Pun pemeriksaan hasil ujian dan tugas, juga tak kalah ribetnya. Membutuhkan kesabaran dan menyita banyak waktu. Harus melihat dulu kiriman siswa melalui fasilitas  aplikasi LMS yang digunakan sekolah atau media, seperti WhatsApp. Lalu memeriksa dan menginputnya satu-satu ke laptop/komputer, sebelum menyerahkan nilainya ke masing-masing wali kelas.

Itupun  kalau lancar dan semua peserta didik mampu memenuhi fasilitas teknologi yang disyaratkan dan juga kalau mereka sedang berada di rumah, tidak berpergian ke luar daerah yang tidak terjangkau sinyal.

Selain itu masih ada kewajiban  lain yang tak boleh dikesampingkan, yaitu pembuatan  perangkat pembelajaran. Seperti silabus, RPP, dan laporan pertanggungjawaban lainnya dan ini mesti diselesaikan para guru sesuai batas waktu yang ditentukan yang kadangkala dikaitkan sebagai syarat untuk mendapatkan restu turunnya tunjangan serifikasi guru.  Dan sebagian guru yang bertugas sebagai walikelas , selain wajib menjalankan tanggung jawab di atas, mereka mengontrol nilai yang dikirimkan guru bidang studi di e-Rapor sekolah setelah proses ujian siswa/anak didik. Termasuk harus setiap saat berkoordinasi dengan orang tua dari anak walinya.

Yang menjadi pertanyaan, apakah semua guru bisa cepat beradaptasi dengan  segala tetek bengek tehnis mengajar selama situasi pandemi ini? Apakah guru bisa menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab secara cepat dan tepat waktu dengan beban berlipat?.

Jawabannya tentu tidak semuanya.

Tidak semua guru yang melek teknologi.Masih banyak yang terbiasa dengan pola belajar-mengajar yang lama. Secara konvensional. Manual. Masih ada yang belum terlalu mahir menyusun laporan melalui laptop, tab atau di komputer, serta perangkat lainnya. Bahkan peserta didiknya yang jauh lebih lincah mengoperasikan fasilitas teknologi. Namun itu tidak menjadi alasan bagi guru untuk tidak melakukan proses pembelajaran. Ada banyak alternatif cara yang bisa dilakukan guru tersebut.

Sekali lagi, masa yang dihadapi para guru saat ini, sungguh sangat berat. Bebannya berlipat. Tanggungjawabnya tak sedikit. Menyita banyak waktunya demi memastikan anak-anak kita mendapatkan hak belajar. Hak memperoleh pengetahuan. Hak mengeyam pendidikan di masa yang tak normal.

Karena itu, sebagai orang tua siswa, kita mesti memahami dan menyadari beban berat yang dihadapi para guru saat ini. Jangan abaikan. Kita mesti membantunya untuk selalu mengingatkan dan mengarahkan anak-anak kita semua memenuhi tanggungjawabnya sebagai siswa.

Sehebat dan sekuat-kuatnya guru berusaha mengarahkan dan membimbing anak-anak kita. Orang tua tetap punya tanggung jawab yang besar. Akan sia-sia dan kurang maksimal usaha guru kalau orang tua tak ikut berperan aktif.

Selamat Hari Guru Sedunia.

Semoga semangat mengajar, mendidik , membimbing dan memotivasi tetap membahana dalam jiwa setiap insan guru.

 

 

 

 

 

 

Saturday, 5 September 2020

LULUS PNS

 


Siang itu Meli sedang istirahat ketika pintu kamarnya diketuk. Saat membuka pintu didepannya sudah berdiri Tuti teman kuliahnya dengan wajah tersenyum ceria. “Kita lulus Mel…”.

“Lulus apaan ..” jawab Meli dengan dingin karena marasa masih linglung dibangunkan tiba-tiba. “..Kita lulus diterima jadi PNS Mel ..”. lanjut Tuti dengan mata berbinar bahagia.

“Alhamdulillah…” sahut Meli. “Koq dingin aja..ga ada bahagianya dengar berita ini ..” sambung Tuti menyelidik wajah Meli .. ”

“Masih pusing ... ni woy… yok masuk” jawab Meli sambil membuka pintu lebar-lebar mempersilakan Tuti masuk ke kamar ”.

Tuti merupakan teman kuliah Meli yang juga sahabat baik. Mereka sama-sama sekelas. Dan selalu belajar bersama sejak sama-sama melanjutkan ke jenjang S-1. Meli dan Tuti kuliah di program Diploma 3, yang karena prestasi yang diraih sebelumnya mereka mendapat kesempatan diundang untuk melanjutkan ke jenjang S-1. Meli merupakan mahasiswa yang sangat berprestasi dan sangat dikenal dikampus .. Hampir semua mahasis wa dan dosen mengenalnya. Ya, kampus mereka adalah IKIP Padang tepatnya di Fakultas FPMIPA jurusan Kimia. Tuti juga mahasiswa berprestasi, yang mereka selalu kejar-kejaran memperoleh predikat rangking 1 di jurusannya. Namun Tuti harus mengakui bahwa akhirnya ia harus menerima pembeli yang bersedia mengejar prestasinya jika berhadapan dengan Meli. Namun tak terlihat persaingan diantara mereka, karena Meli bukan orang yang sangat ambisius sekali. Ia tetap membantu jika Tuti membutuhkan bantuan tentang materi kuliah atau tugas-tugas kuliahnya. Keduanya sering terlihat berjalan bersama dan berdiskusi akhir-akhir ini.

Setelah wisuda dari program Diploma 3, ada tiga orang mahasiswa yang mendapat undangan untuk melanjutkan kuliah ke Strata-1, yaitu Meli, Tuti dan Edi. Sebenarnya mereka adalah teman dan tim yang solid dalam belajar. Namun karena Edi merasa tidak enak jika selalu berada bersama Meli dan Tuti, ia risih  jika harus berteman dengan wanita apalagi ia lelaki hanya   seorang. Tapi mereka tak mempermasalahkannya, sesekali ada juga terlihat mereka duduk bersama berdiskusi dipustaka atau dikantin kampus.

Meli dikota ini tinggal di rumah kost nya yang tidak jauh dari kampus. Rumah kost Meli lumayan besar , namanya “Bukit Bangau Indah”..di kota padang khususnya di daerah Air TAwar yang merupakan daerah yang sebagian besar rumah disana merupakan rumah kost, setiap rumah yang meruapakn tempat kost mahasiswa selalu diberi nama..macam-macam namanya seperti “Pondok Putri” , “wisma Parkit”, “pondok Capita” , “wisma Sultan” dan lain sebagainya. Pokoknya bikin kita senyum-senyum melihatnya.  Ada 20 kamar dirumah kost Meli yang rata-rata diisi 3 atau 4 orang. Beruntung Meli dapat kamar didepan yang dekat dengan ruang tamu. Tapi ada resikonya, yaitu setiap ada tamu yang datang maka orang yang berada dikamar Meli yang selalu lebih dahulu mengetahuinya sehingga bertugas memanggil temannya dikamar lain yang mendapat kunjungan si tamu tersebut. Tapi semuanya dijalani enteng aja oleh Meli dan kawan-kawannya. Karena kebetulan semua warga rumah tersebut mahasiswa-mahasiswa yang baik dan akrab satu sama lainnya. Orang tua Meli  berada dikota lain, sehingga Meli hanya bisa pulang sekali 6 bulan yaitu ketika libur semester. Tuti juga kost, ia tinggal dirumah yang disewa bersama kakaknya yang kuliah di Fakultas Tehnik Unand. Tuti sering mengunjungi Meli bahkan kadang-kadang  juga nginap ditempat kost Meli jika ada tugas yang harus diselesaikan hingga larut malam.

Seperti hari ini Tuti kembali mengunjungi Meli untuk menyampaikan berita bahagia ini. “siapa-siapa aja yang lulus Tut” tanya Meli setelah mereka duduk lesehan diatas karpet yang terbentang dilantai. “kelas kita hampir semuanya lulus kecuali si Yos, Anto, Yati ..tapi kelas A banyak yang ga lulus” kata Tuti. Angkatan mereka ada dua kelas A dan B. Meli dan Tuti dikelas B sedangkan Edi dari kelas A. sebanyak 30 orang dari angkatan mereka telah diwisuda bulan September yang lalu. Beberapa hari setelah wisuda ternyata ada dibuka pendaftaran penerimaan guru PNS di dinas Pendidikan dan kebudayaan saat itu. Maka tak meniakan kesempatan, semua merekapun ikut mendaftarkan diri untuk menjadi calon guru PNS. Hari pertama terlihat pendaftaran membludak, tidak hanya mereka yang baru diwisuda saja yang mendaftar tetapi banyak juga tamatan beberapa tahun yang lalu ikut mendaftar, karena mungkin mereka belum lolos pada seleksi penerimaan tahun-tahun yang lalu. Selain itu tamatan dari perguruan tinggi lain juga ikut juga mendaftar. Penerimaan tahun ini dibuka untuk tamatan  D-2, D-3 dan S-1. Melihat pendaftara yang bersesak-sesakan waktu itu Meli  agak ragu juga, ia sempat berkata pada Tuti saat itu, “sepertinya kita ga bisa lolos seleksi Tut..rame sekali yang mendaftar..” namun Tuti berkata optimis, “insyaallah kita Lulus Mel..karena kita kan rangking”

“hush …jangan sombong dulu..liat tu yang daftar banyak sekali..lagi pula ada juga koq kakak letting kita yang rangking dulu, ikut juga mendaftar, itu liat disana ada kak Aan, Uni Ris, mereka kan jago-jago diangkatannya dulu..” Meli berkata sambil menunjuk kearah kakak letting mereka dulu. “tenang Mel..kalau rejeki kita tak kan kemana..” jawab Tuti santai.

Ternyata prediksi Tuti benar dan Alhamdulillah Meli dan Tuti lolos seleksi penerimaan guru PNS. “Nah..besok kita ke kanwil Dinas Pendidikan ya..kita akan lihat pengumuman tentang pesyaratan apa saja yang harus kita lengkapi..besok  aku kesini ya jemput kamu..” kata Tuti sambil berdiri.

“lho..lho,,mau kemana..” Meli heran melihat Tuti yang sudah berdiri melangkah kearah pintu. “ ya pulanglah mau siapin berkas..” jawab Tuti, “baru aja duduk koq udah pulang..” balas Meli. “aku pulang ya..assalamualaikum” kata Tuti sambil membuka pintu kamar, “Alaikumsalam”jawab Meli sambil juga melangkah kearah pintu melepas sahabatnya pulang.

Keesokan harinya sesuai janji pukul 7.30 Tuti sudah berada di tempat kost Meli. Selesai berdandan sederhana, Meli  pamit pada kedua teman kost nya untuk berangkat bersama Tuti. Mereka berjalan sampai kepinggir jalan untuk menunggu mikrolet , sebutan untuk oplet di Padang. Tak lama kemudian mereka sudah menstop mikrolet dan menaikinya selanjutnya membawa mereka ke kantor kanwil Pendidikan dan Kebudayaan. Sesampainya disana mereka berdua langsung menuju papan pengumuman untuk melihat persyaratan yang harus dilengkapi bagi peserta yang telah lolos seleksi penerimaan guru PNS. Setelah mencatat semua informasi yang dibutuhkan (karena waktu itu belum ada kamera handphone untuk memfoto pengumuman itu tanpa perlu mencatat), mereka pun bersiap untuk melanjutkan ke kampus guna mengurus surat-surat yang diperlukan.

Sesampainya dikampus mereka menuju kantor Registrasi kampus namanya, untuk mengurus beberapa surat yang dibutuhkan untuk kelengkapan persyaratan yang diminta oleh kanwil Pendidikan dan Kebudayaan. Sambil menunggu surat selesai, Meli mengajak Tuti untuk kekantin. “kekantin yuk Tut..haus nih” ajak Meli, “yuk..aku juga haus dan lapar lagi..he..he..” kata Tuti sambil tertawa menyeringai, “baru jam 11 koq udah lapar…” kata Meli. “tadi pagi makannya dikit karena buru-buru mau jemput kamu… dan kamu Mel harus maklum, perutku lebih besar dari kamu..kalo diisi sedikit maka jadi cepat lapar..”Tuti menjelaskan panjang lebar, Tuti badannya memang lebih besar dari Meli. “ yuk lah..nanti aku traktir kamu..” kata Meli sambil menarik tangan Tuti menuju ke kantin. “alhamdulillah..terimakasih Mel manis..” sahut Tuti sambil mencubit pipi Meli. Mereka tertawa bersama sambil berjalan kekantin. Satu jam mereka berada dikantin, kemudian balik lagi ke kantor Registrasi kampus, karena mereka dijanjikan suratnya baru siap setelah satu jam. Sesampainya mereka di kantor tersebut, ternyata suratnya sudah selesai. Dan merekapun pulang kerumah masing-masing. “berkas-berkas yang lain siapin segera ya Tut, karena 3 hari lagi masanya mengumpulkan berkas, disusun berdasarkan urutan suratnya ya..jangan lupa itu..” Meli mengingatkan sahabatnya yang terkadang sering lupa atau tidak teliti. “ baik bu guru…” kata Tuti sambil senyum menggoda, ..”issh..jangan dipanggil bu guru lah..belum siap mental aku..” jawab Meli sambil meringis. “ kan kita calon…” kata Tuti lagi tak mau kalah. “pokoknya ga mau…” kata Meli merajuk. “ok deh bu bos aku ga bilang lagi..aku pulang dulu ya..sampai jumpa”. Kata Tuti yang terus berjalan kearah depan, sedangkan Meli harus berbelok kekiri, menuju kost nya.

Tiga hari kemudian, mereka sudah berada di Pendidikan dan Kebudayaan  untuk mengumpulkan berkas yang diminta sebagai persyaratan untuk calon guru PNS. Setelah mengambil nomor antri mereka menunggu dipanggil oleh petugas. Meli mengajak Tuti untuk duduk dibawah pohon disamping kantor sambil menunggu dipanggil, kebetulan disana ada bangku panjang yang masih kosong. “Tut..gimana dengan kuliah kita kalo kita udah jadi guru nanti..” Meli memulai percakapan setelah duduk dibangku dibawah pohon yang rindang itu. “ tenang Mel..aku tadi dapat info dari orang kantor ini, katanya SK PNS kita baru akan keluar beberapa bulan lagi. Jadi kita masih bisa menuntaskan mata kuliah disemester ini, dan berarti kita hanya tinggal 1 semester lagi yang tersisa, sebelum kita bisa wisuda S-1 ..” kata Tuti menjelaskan. “ yang satu semester lagi itu kita lihat keadaan nanti, doakan saja kita penempatannya dekat dari Padang, jadi kita bisa ngajar sambil kuliah” lanjut Tuti. “ iya ya..tapi jika penempatan kita nanti jauh gimana..” kata Meli, “itu nanti kita pikirkan lagi non..” jawab Tuti, Tuti memang enak diajak bicara, ia selalu berikan solusi jika ada kendala yang mucul. Bawaannya tenang dan santai sekali. Makanya Meli merasa cocok dan tenang berteman dengan Tuti.

Tak lama kemudian nomer mereka dipanggil untuk mengumpulkan berkas. Berkas-berkas telah dimasukkan dan sudah lengkap semua, tinggal menunggu datangnya SK, kata petugasnya. “nanti kami akan umumkan lagi jika SK sudah sampai, jadi ditunggu aja ya..”kata petugasnya. “baik pak, terimakasih..” kata Meli dan Tuti serentak. Merekapun tertawa setelah menyadarinya.

“sekarang kita pulang dan tinggal nunggu SK pengangkatan ya..semoga saja tempat tugas kita berdekatan ya..jadi kita bisa pergi kuliah sama-sama lagi nanti..” kata Tuti. “ Aamin..ya..semoga saja ya Tut..” Keduanya pun melangkah sambil bergandengan tangan meninggalkan kantor kanwil Pendidkan dan Kebudayaan tersebut.

 

*****P*****

 

 

 

 

 

Sifat Koligatif larutan in Life

Pernahkah kamu membuat bikin teh manis panas? Ketika air panas sudah dituang ke gelas berisi teh celup dan gula, lalu diaduk, apa yang terj...