Resume ke 20
Artikel Menjadi Buku
Nara sumber : M. Anwar Djaelani
Penulis : Syarifah Rukayah Indra Melina
Rabu malam tanggal 15 Juli lalu seperti
biasanya kegiatan rutin kuliah online bersama Om Jay kuikuti setelah menunaikan
shalat maghrib sebagai kewajibanku sebagai hamba Allah. Tak terasa malam ini
sudah memasuki pertemuan ke 20 yang berarti perkuliahan ini sudah memasuki
tahap akhir. Aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan menimba ilmu dari
pakar-pakar hebat dalam menulis. Segera kuambil handphone ku dan mulai kubuka
WAG Belajar Menulis. Kuikuti dan kubaca setiap kalimat dan voicenote yang dikirimkan.
Pemateri malam ini adalah bapak M. Anwar
Djaelani. Ayah tiga anak ini lahir di
Pamekasan pada 23-04-1962. Menyelesaikan S2 Ilmu-ilmu Sosial di Universitas
Airlangga (2003). Sejak
SMA beliau aktif di organisasi social dan keagamaan. Saat ini menjadi pengurus Perhimpunan KB-PII Jatim (2015-2020), DDII
Jatim (2018-2023), MIUMI Jatim (2015-2020), serta di Institut Pemikiran dan
Peradaban Islam (InPAS).
Diawal penyampaian materi pak Anwar memperkenalkan
buku-buku karyanya yang sudah diterbitkan. beliau sudah menerbitkan 6 buku. Ada
beberapa hal yang menjadi perhatianku dari materi yang beliau sampaikan :
Menulis artikel dan buku adalah sebuah
ketrampilan. Kecakapan menulis bisa dilatih, semakin banyak dilatih maka
kecakapannya akan semakin bagus. Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada
motivasi yang kuat. Yang menjadi dasar dalam untuk menimbulkan motivasi menulis bagi
umat Muslim adalah keinginan untuk mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Pada surah tersebut
memberi petunjuk pada kita untuk aktif membaca sekaligus rangsangan untuk gemar
menulis. Trampil menulis artikel dapat bermuara untuk juga cakap menulis buku.
Bersemangatlah menulis artikel sebab jika
sudah cakap menulis artikel maka akan cakap pula dalam menulis buku.
Modal utama seorang penulis adalah banyak
membaca. Bacalah sebanyak mungkin terutama yang kita sukai. Tapa modal awal itu
mustahil kita kan menjadi penulis yang baik. Dengan sering membaca seseorang
akan ; mendapatkan pengetahuan / wawasan baru; terbit ide untuk menulis sesuatu
sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya;kaya dengan perbendaharaan
kata.
Sumber berita seperti internet, koran, televise
dapat dijadikan sumber inspirasi untuk penulisan sebuah artikel.
Diperlukan pembiasaan diri untuk terus
menulis dan itu harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita
lebih dahulu. Apa yang menjadi motivasi kita menulis?
Tema untuk dikembangkan menjadi artikel
cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling kita. Tema akan terus datang, terutama jika kita sudah
membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau
mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk
mengartikelkannya.
Jika artikel kita ingin dimuat dimedia cetak
dan elektronik maka harus aktual dan menarik perhatian public. Namun bisa juga
kita membuat tema artikel dari hal yang menurut kita penting dan sasaran dari
tulisan kita.
Langkah menulis:
·
Tentukan tema
·
Buat outline (kerangka bepikir
pada tulisan) untuk memudahkan pengembangan tulisan, buat perkiraan
paragrafnya.
·
Terapkan alur menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar”
yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup.
Pada pendahuluan kita sampaikan secara
ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan, di pembahasan, kita urai dan
analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan. Kemudian, di
penutup, berilah kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis
sebelumnya.
“Judul Pemanggil”
Ciri-ciri judul yang baik:
a.
Mampu mencuri perhatian pembaca.
b.
Mencerminkan tema / arah
tulisan, sehingga bisa menjadi semacam miniatur isi keseluruhan tulisan.
c.
Ringkas dan padat.
Ada 2 aspek yang menjadi kunci kesukseskan
dalam sebuah tulisan yaitu judul dan paragraph pertama. Judul yang baik harus
ringkas , mampu menarik perhatian calon pembaca, harus berfungsi sebagai miniatur
tulisan kita. Sebagai sarana berlatih, seringlah memerhatikan judul-judul
artikel di berbagai media. Judul berkisar 4 kata. Usahakan judul tulisan
mengandung rima (perulangan bunyi) contoh : “Rindu Pemimpin menulis buku” agar enak
dibaca , nyaman didengar dan nikmat dilihat.
Lead adalah paragraf awal berupa pendahuluan
berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead menempati
paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead
mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.
Pada bagian pembahasan, isinya berupa analisis atas
masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas,
dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular.
Bagian Penutup memuat kesimpulan dan atau
saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit.
Lihat contoh lead dan penutup berikut ini:
Ada tiga pilihan gaya Lead yang
direkomendasikan :
·
Memancing minat pembaca dengan
gaya bertanya.
·
Dengan kutipan yang memikat.
·
Narasi deskriptif ; yang
menjembatani antara judul dan tulisan.
“Panjang Artikel”.
Secara umum, media membutuhkan artikel
sepanjang 6000 karakter. Atau bida saja
kurang atau lebih dari itu. Jika mungkin usahakan sesuai dengan ketentuan dari
masing-masing media.
“Dari Artikel ke Buku”
Setelah trampil menulis artikel, pekerjaan
menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah terbiasa menulis
artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.
Saat harus merancang dan menulis buku:
·
Tetapkanlah tema yang akan
diangkat.
·
Buatlah Daftar Isi.
·
Mulailah menulis.
“Menghimpun artikel menjadi buku”
Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan
tema sejenis. Sebagai contoh yang bertemakan pendidikan. Jika dirasa cukup
untuk dijadikan buku, lakukan langkah:
Ø Edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa
Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan
tanggal kejadian yang dimaksud.
Ø Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski
semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam
bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”,
“Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang
Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.
“Menulis Resensi Buku”
Resensi buku adalah ulasan kritis atas
sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan
isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif
atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.
Panduan dalam menulis Resensi Buku.
·
“Jawablah” sejumlah pertanyaan
berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”. Tulislah identitas buku
·
Apa isi ringkas buku?
·
Apakah penulis memiliki
kompetensi?
·
Apakah buku itu didukung
referensi memadai?
·
Buku itu lebih ditujukan ke
segmen pembaca mana?
·
Adakah pengetahuan baru yang
disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah
ada?
·
Apa kelebihan dan kekurangannya.
Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik
buku, menarik?
·
Tepatkah momentum kehadirannya?
·
Berhargakah untuk segera kita
baca dan atau miliki?
Sangat dianjurkan, perbanyak membaca karya orang lain terutama dalam bentuk resensi
buku akan lebih meudah mengasah ketrampilan menulis kita.
Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis.
Begitulah materi yang disampaikan pak Anwar Djaelani. sangat menarik seklali, semoga ini akan menambah inspirasiku dalam menulis. Terima kasih Pak Anwar Djaelani.
No comments:
Post a Comment