Monday 13 July 2020

Seputar Penerbitan Buku

 

Lanjutkan ke 17


Seputar Penerbitan Buku

Pemateri: Joko Irawan Mumpuni

Penulis: Syarifah Rukayah Indra Melina

 

Malam ini udara terasa gerah sekali. Sudah hampir dua minggu kami tidak diguyur hujan. Saat siang panasnya luar biasa, udara terasa kering karena tiupan angin panas menerobos ketempat tang teduh malah. Matahari sudah menangkap, belum tanda-tanda sejuk udara belum terasa. Baru Saja Sudah kutipaikan shalat maghrib Lalu ku tuang kegelas Minuman Segar untuk diulas menemani kuliah belajarku Malam Ini. Jus jambu biji yang menjadi temanku malam ini kuletakkan disampingku. Setelah dibuka hanphone dan buka grup menulis mulai kusimak materi kuliah mala mini yang dipandu langsung oleh Om Jay karena bu Fatimah yang biasanya menjadi tuan rumah kami sedang sakit.    Menurut Om Jay materi malam ini akan disampaikan oleh bapak Joko Irawan Mumpuni. Memulai oleh pak Joko memulai dengan memperkenalkan nama beliau memulai presentasinya dari menayangkan slide pertama

 

Pertanyaan Dari Pertanyaan Untuk Pertanyaan Kita. Karena mau menulis saja itu bisa saja dilakukan semua orang, namun untuk menerbitkan buku ada saran lain yang harus disetujui.   

Pada dasarnya ada beberapa motivasi yang melandasi

Ø  Ingin mendapatkan royalti (sisi materinya)

Ø  Pengabdian, agar dapat bermanfaat bagi orang lain.

Ø  Promosi diri, branding agar dipilih pada pilkada.

Ø  Untuk memenuhi, pemenuhan persyaratan kenaikan pangkat.

                                   

Pak Joko menampilkan gambar dan mengatur pada posisi mana kita berada..dan meminta peserta semua bergantung pada jenjang “saya yang menulis dan saya akan mendukungnya”.

                                  

"Ekosistem industri buku", ekosistem yang berasal dari kata ekonomi yang berarti ujungnya, yang berorientasi akan menjadi keuntungan. Penerbit tentu tidak akan menerbitkan buku jika diterbitkan tidak menghasilkan keuntungan bagi penerbit.   

Ada empat komponen taruhan dari persetujuan buku:

1.       Penerbit

2.       Penyalur

3.       Pembaca

4.       Penulis

Pembaca adalah pembeli, sedangkan penerbit pasarnya adalah penulis, penerbit dan penyalur. Jika sebuah proyek mengeluarkan buku maka yang mendpatkan keuntungan yang paling kecil disetujui adalah penerbitnya. Penulis mendapatkan 10% dari keuntungan atau yang disebut royalti. 

Minat membaca bangsa Indonesia sangat rendah, dan literasi kita kembali karena minat menulis sangat rendah karena lebih suka berbicara atau budaya lisan. Dan sangat rendahnya penghargaan terhadap karya buku yang diterbitkan. Begitu banyak buku yang discan dan di PDF kan lalu diselesaikan. Tentu ini sangat merugikan penerbit.

Proses pembicaraan buku:

Langkah pertama kompilasi kita sudah punya naskah yang dikirim ke penerbit dalam bentuk yang diterbitkan oleh penerbit di diterbitkan dan diterbitkan oleh penerbit.

Setelah disetujui layaknya dan diterbitkan oleh penerbit maka dimintakan soft copy lengkap dan persetujuan proses edit, persetujuan, proses cetak dan selanjutnya dijual.

Penyuntingan proses dan pengaturan proses yang diperlukan karena naskah akan diterima oleh editor dari penerbit, karena penerbit tidak pernah menolak naskah buku dengan alasan editorial. Judul biasanya diterbitkan oleh penulis dan diterbitkan oleh penerbit, begitu juga dengan sampul dan sinopsis.

Sebelum diperbanyak naskah dikirim kembali ke pengarang untuk dikoreksi kembali oleh pengarang atau pembuktian, dan dikembalikan lagi kepenerbit untuk dibuatkan plat dan selanjutkan akan dibawa kemesin percetakan.

Setelah penulis berhasil menerbitkan buku ada beberapa hal yang akan didaptkan antara lain:

1.       Kepuasan, menulis untuk mendapatkan kepuasan bathin buku kompilasi kita diterbitkan.

2.       Reputasi. Kita akan dikenal orang jika tulisan kita banyak diterbitkan.

3.       Karir akan cepat menigkat.

4.       Uang / finansial terdiri dari royalti 10 persen.

Untuk itu tulislah buku yang diterima penerbit untuk buku yang diterbitkan penerbit yang punya peluang pasar.

Ada beberapa alasan buku yang diterbitkan dengan beberapa alasan: 

·         Temanya tak populer tapi pengarangnya poluler

·         Temapopuler danpenulis juga populer.   

·         Tema poluler tetapi penulis tak populer, ini yang disarankan untuk penulis pemula.



Berdasarkan penelusuran tren Google (gambar atas) maka untuk buku pelajaran akan menunjukkan grafik naik atau mencapai puncaknya di awal tahun ajaran dan akan turun drastis dipertengahan tahun pelajaran.

Berdasarkan data maka tulisan yang poluler dan diminati data ini adalah IOT dan Big Data atau Robotika. 

Penerbit menentukan jika penulis memiliki lebih dari 2000. Dan penerbit juga akan melihat apakah ada yang punya akun media sosial, pertemanannya seperti apa, punya blog dan melihat berkontribusi, dan punya chanel youtube atau tidak.   

Gaya selingkung adalah gaya pengutipan dan mendukung pustaka yang harus diterapkan untuk setiap terbitan. Setiap penerbit selalu berharap penulis yang idealis tidak berorientasi uang dan industri adalah penulis yang beriman besar tetapi tetap mempertahankan mutu dan tetap produktif.

Saat ini sudah mulai buku elektronik atau ebook akan mulai buku fisik. Bahkan nanti akan ada animasi, video, bahkan buku 3 dimensi.

Diakhir pemaparannya, Pak Joko menyampaikan sebuah kutipan dari Imam Ghazali, "Jika kamu bukan anak raja dan juga bukan anak, maka tulislahlah hidup yang lebih baik untuk wijen"

Terimakasih pak Joko atas kata mutiara yang sangat menggugah. Insyaallah ghirah menulispun muncul.

 





3 comments:

Sifat Koligatif larutan in Life

Pernahkah kamu membuat bikin teh manis panas? Ketika air panas sudah dituang ke gelas berisi teh celup dan gula, lalu diaduk, apa yang terj...