Resume perkuliahan kedua
Merubah PTK menjadi Buku
oleh : Syarifah Ruqayah IM
Tadi malam merupakan kedua
kalinya kudapatkan ilmu berharga dari orang-orang hebat. Materi
yang disampaikan oleh sang editor hebat Ibu Hati Nurahayu dan dipandu oleh Omjay dan dimoderatori oleh
bu Fatimah. Materi yang disampaikan cukup penting buatku karena ilmu inilah
yang selama ini ingin kudapatkan
dan malam ini keinginanku
terkabul. Allah Maha Mengetahui keinginan hambaNya.
Penyampaian materi dibagi atas
dua sesi yaitu sesi menyimak dan sesi pertanyaan. Setelah membuka dengan
salam dan menyapa peserta bu Hati memulai penyampaian materinya materinya tentang
bagaimana cara meneribitkan hasil PTK menjadi sebuah buku.
Semua guru terutama PNS selalu
diwajibkan menulis laporan PTK sebagai syarat yang harus dipenuhi untuj
kenaikan pangkatnya. Lalu setelah membuat PTK dapatkah kita mendapatkan nilai
PAK dari versi lainnya? Tentu bisa,
salah satunya adalah dengan menjadikan laporan PTK yang telah kita susun
menjadi sebuah buku. Buku ini memiliki kebermanfaatan lain juga sebagai bahan
literasi bacaan pendidik lain dalam melakukan PTK.
Menurut pengalaman bu Hati beliau
sering menerima banyak naskah PTK yang akan dijadikan buku, namun tidaklah bisa
langsung hasil PTK dicetak menjadi
sebuah buku, melainkan harus dijadikan terlebih dahulu selayaknya buku yang
lebih oke penampakannya untuk dibaca. Bagaimanakah caranya? Dengan memberikan
contoh draft sebuah PTK yang disusunnya pada tahun 2014, beliau melanjutkan
bagaimana cara trik mengubah PTK, Best Practice menjadi buku. Diantaranya mengubah judul PTK menjadi menjadi judul buku. Ada dua versi yang dapat
dijadikan pedoman dan kita dapat memilih versi mana yang sesuai dengan yang
kita mau. Bu Hati memperlihatkan beberapa PTK, Best Practice dan Inobel beliau
yang sudah dijadikan buku. Beliau melanjutkan bahwa dalam mengubah PTK menjadi
buku penting sekali memperbanyak isi
materi variable bebasnya dari kata kunci
judul buku atau PTK kita , dengan memperluas isi
bacaannya terutama dari sumber yang relevan. Kebanyakan guru bingung dalam
mencari judul, padahal tidak harus bingung, karena kita tinggal mengqambil
intinya saja, maka buku kita akan menjadi lebih asik sebagai buku bacaan juga.
Diantara peserta ada yang
bertanya bisakah PTK yang dijadikan buku ditulis oleh dua orang? Menurut bu
Hati boleh saja dua orang karena buku berbeda niainya dengan PTK, sebuah buku
ditulis dari pengembangan isi PTK. Meskipun dalam penilaian PAK bahwa penulis
pertama dan kedua akan berbeda angka kreditnya. Selanjutnya ditanyakan lagi
bagaimana bisa bu Hati menjadi sosok editor handal yang sudah menyunting sekian
banyak PTK menjadi sebuah tulisan di buku yang menarik untuk dibaca? Bu Hati
menuturkan pengalamannya bahwa beliau
sebelumnya banyak membaca buku buku Best Seller, bagaimana mereka menyajikan
materi untuk menjadi sebuah buku, melihat tata letak sebuah buku agar lebih
menarik untuk dibaca. Juga dengan menyediakan sumber bacaan lain, karena editor
harus banyak membaca buku buku yang
relevan. Setiap buku bervariasi, ada yang sederhana menjadi luar biasa dari
PTK, ini tergantung dari konten PTK yang dibuat dan berikutnya ide kita
mengembangkannya. Selanjutnya ada beberapa pertanyaan lagi dari peserta yang
intinya bagaimana tehnis yang dikembangkan dalam mengubah PTK menjadi sebuah
buku. Meskiupun harus mengantri namun akhirnya pertanyaanku juga dijawab oleh
bu Hati. Benar-benar ibu yang mempunyai hati yang baik, itulah kesan yang
kutangkap dari beliau, meskipun belum pernah bertatap muka secara langsung
namun bisa kubayangkan dari cara beliau meladeni dan menjawab setiqp pertanyaan
dari peserta tanpa mengeluh dan bosan.
Ada dua kesan yang kudapat malam
itu yang pertama ilmu yang bermanfaat dan kepribadian yang layak ditiru dari
seorang editor handal seperti ibu Hati Nurahayu.
No comments:
Post a Comment